Maksimalkan Peran Mahasiswa, Bupati Purwakarta Kembangkan Kota Berbasis Teknologi

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat memantau langsung kegiatan praktikum di Politeknik Enjinering Indorama (PEI) Purwakarta

PURWAKARTA, HeadlineJabar.com

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepincut untuk memanfaatkan hasil karya para mahasiswai Purwakarta saat memantau langsung praktikum mahasiswa penerima beasiswa di Politeknik Enjinering Indorama (PEI) Jatiluhur, Selasa (20/10) pagi.

Rencananya, dari hasil pantauan praktikum itu, Bupati Dedi akan memulai pengembangan Kota Purwakarta berbasis teknologi, memanfaatkan kemampuan para mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.

Beberapa hasil pantauan Dedi di antaranya pengembangan teknologi portal parkir otomatis, kamera CCTV, alarm keamanan, robot mini dan mesin industri.

“luar biasa, ini menarik hasil karya anak-anak kita. Saya akan siapkan anggaran bahan praktikum untuk kemudian hasil karyanya kita gunakan sebagai perangkat teknologi fasilitas publik Purwakarta,” terang Dedi.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat memantau langsung kegiatan praktikum di Politeknik Enjinering Indorama (PEI) Purwakarta.

Sebagai percontohan dari penerapan teknologi ini menurutnya akan diterapkan di Kecamatan Jatiluhur yang merupakan lokasi politeknik ini. Jadi seluruh sudut di kecamatan ini akan dilengkapi perangkat teknologi hasil karya mahasiswa Purwakarta.

“Salahsatunya pemasangan dan koneksi CCTV yang memang sedang digalakkan di seluruh wilayah Purwakarta. Alarm keamanan yang disebar. Termasuk portal parkir di kantung-kantung parkir di wilayah Kecamatan Jatiluhur,” tambah Dedi.

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat memantau langsung kegiatan praktikum di Politeknik Enjinering Indorama (PEI) Purwakarta.

Hasil perhitungannya, dibutuhkan anggaran senilai 400 juta untuk satu item praktikum teknologi ini. Dedi memberikan Deadline hingga akhir tahun ini kepada mahasiswa dan dinas terkait untuk menyelesaikan hasil praktikumnya.

“Jadi kita cuma biayai praktikum mahasiswa kita, hasil karyanya bisa kita pakai untuk kepentingan publik. Kan biaya lebih murah daripada harus sistem pengadaan dan proyek pemda,” pungkas Dedi. (adv)