Minyak Goreng dan Oli Bekas Jadi BBM

Foto : Minyak Goreng dan Oli Bekas Jadi BBM. Watu Grup berhasil mengeluarkan inovasi di wilayah bahan bakar minyak terbaharukan. Watu Grup berhasil mempresentasikan BBM yang diproduksi dari minyak goreng dan oli bekas

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Watu Grup berhasil mengeluarkan inovasi di wilayah bahan bakar minyak terbaharukan. Watu Grup berhasil mempresentasikan BBM yang diproduksi dari minyak goreng dan oli. Inovasi ini untuk mengimbangi tingginya kebutuhan energi bahan bakar fosil, yang sejauh ini masih menjadi kebutuhan utama.

Manager Marketing Watu Grup Aris menjelaskan, Watu Grup mampu menciptakan energi alternatif dari minyak goreng bekas serta oli bekas yang dijadikan menjadi bahan bakar mesin diesel. Gerakan ini dilakukan terkait tingginya kebutuhan energi alternatif untuk bahan bakar energi.

Baca Juga  Cara DKUPP Purwakarta Putus Mata Rantai Covid-19 di Lingkungan UMKM

“Kami memanfaatkan gerakan energi mandiri, dimana kami berkomitmen membangun energi alternatif yang menggantikan bahan bakar dari fosil yang semakin menipis,” jelas Aris di tengah presentasinya di hadapan pejabat Pemkab Purwakarta di Pendopo, Senin (25/1/2016) belum lama ini.

Aris bersama timnya berkesempatan mempresentasikan inovasi energi alternatif di depan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menurutnya energi ini dibentuk dari minyak goreng bekas dan oli bekas. Selain ramah lingkungan, ditinjau dari segi ekonomis inovasi ini dapat dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

“Energi ini berbentuk bio energi yang dibuat dari minyak goreng bekas serta oli bekas yang hasilnya bisa menjadi bahan bakar kendaraan dan mesin diesel dan merupakan teknologi anak bangsa,” tuturnya.

Baca Juga  KUPP Purwakarta Rilis Ratusan Motif Batik

Energi minyak bumi dari hari ke hari kian berkurang. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pakai yang semakin meningkat. Apalagi, di era mobilisasi dan induatrialisasi seperti saat ini, kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) menjadi kebutuhan utama yang tak bisa digantikan. Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara alternatif lain untuk menutupi kebutuhan BBM dengan barang lain.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purwakarta Nana Mulyana menuturkan, kedatangan Watu Grup untuk mempresentasikan teknologi yang diciptakan berupa bio energi cukup pas di tengah momentum mahalnya harga energi BBM di tengah masyarakat. Jika kegiatan ini sudah memasyarakat, pihaknya meyakini kontrol kebutuhan energi dapat diseimbangkan. Watu Grup secara langsung mensosialisasikan teknologi mereka dengan mengujinya melalui kendaraan seperti truk dan pick up yang bermesin diesel.

Baca Juga  Ubi Jalar Jabar Tembus Pasar Singapura

“Mereka menciptakan bahan bakar energi dari minyak goreng dan oli bekas, dan saya kira ini sangat bagus terutama teknologinya,” ujar Nana.

Nana menambahkan untuk digunakan di internal Pemerintah Purwakarta sendiri, dirinya akan mengkaji dahulu apa cocok atau tidak dipakai di kendaraan dinas. Sedangkan untuk perusahaan, teknologi yang dibutuhkan adalah pemanfaatan kembali sisa batu bara yang digunakan sebagai bahan energi.

“Kami akan mengkaji terlebih dahulu, kalau cocok kami akan coba terapkan dalam mobilisasi Pemkab. Untuk perusahaan tertarik karena bisa menghemat, dan yang mereka butuhkan adalah bagaimana merecycle batu bara yang sudah digunakan,” tambahnya.(dzi)