Bayu Asih Diminta Benahi Sistem Keamanan
Foto : ilustrasi (net) pencurian helm
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com Tindak kejahatan pencurian bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Semisal yang menimpa Nurdin Cahyadi (24) mahasiswa salah satu perguruan tinggi ini merasa kecewa dengan sistem pengamanan salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Kabupaten Purwakarta.
Nurdin berniat menengok saudaranya yang tengah sakit di RSUD Bayu Asih. Namun, kaget bukan kepalang saat hendak pulang, helm seharga Rp500 ribu yang ia simpan di atas motor raib diambil maling, Kamis (7/1) malam kemarin sekira pukul 22.00 WIB.
Nurdin yang merupakan warga Kelurahan Munjuljaya Kota Purwakarta ini merasa kecewa dengan sistem kemananan di RSUD Bayu Asih. Seharusnya, kata dia, sekelas rumah sakit daerah lebih mengedepankan perlindungan keamanan terhadap harta benda masyarakat pengunjung.
“Saya masuk RSUD sekitar pukul 21.00 sampai 05.30 WIB. Ke Bayu Asih karena ada saudara yang sakit. Saya menyayangkan dan merasa aneh, karena di Bayu Asih ada gerbang keluar masuk tanpa penjagaan, seharusnya kalau ada gerbang harus dijaga petugas. Ini menurut saya penyebab awal tindak kejahatan pencurian,” jelas Nurdin.
Nurdin turut menyayangkan, pihak pengelola Bayu Asih akan menarik denda jika kehilangan karcis masuk. Dendanya tak kalah mahal yakni sebesar Rp10.000 per karcis. Dan ini menurutnya bisa menjadi motif kejahatan karena maling yang masuk bisa keluar dengan bebas dengan alasan kehilangan karcis. Sebab, kehilangan karcis perkaranya akan selesai dengan membayar denda Rp10.000.
“Tetapi, kalau kehilahan barang pribadi, kita sendiri yang harus tanggung jawab. Dalam kata lain, Bayu Asih lepas tangan dengan aset harta benda masyarakat pengunjung. Menurut saya ini tidak adil. Tidak menjadi masalah besar jika yang kehilangan merupakan benda murah, kalau yang hilang itu benda mahal ini problem,” ungkapnya.
Kekecewaan Nurdin kian memuncak saat menanyakan tanggung jawab pengelola parkir terkait kasus kehilangan helm miliknya. Pengelola parkir memberikan keterangan kalau kasus kehilangan helm itu hal yang biasa terjadi di Bayu Asih. Menurutnya tindak kejahatan sekecil apapun harus dicegah dan tak bisa dibiarkan saat sudah terjadi.
“Pihak parkirnya malah menjawab itu hal yang biasa. Katanya Purwakarta istimewa, tetapi pelayanannya amat mengecewakan. Ini problem tindak kejahatan tidak bisa dibiarkan. Saya berharap RSUD Bayu Asih lebih berbenah, sebab bukan kali pertama keluhan muncul dari bibir masyarakat,” tegas Nurdin.
Sebelumnya, Direktur RSUD Bayu Asih dr Agung Darwis Suriatmadja memaparkan jika rumah sakitnya terus melakukan pembenahan pelayanan. Termasuk dalam hal keamanan, sejauh ini Bayu Asih sudah dilengkapi CCTV dan elektronik karcis parkir. Namun, untuk parkir masih menggunakan karcis konvensional berupa selembaran karena dianggap lebih aman.(jem)