Perkembangan Gay di Sukabumi Capai 2000 Orang

Foto : Ilustrasi, Sumber, istimewa.

SUKABUMIheadlinejabar.com

Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (Lensa) Sukabumi memperkirakan lebih dari 2.000 pencinta sesama jenis (gay) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dari data 2014 yang dimiliki Lensa Sukabumi, sedikitnya sudah ada 1.200 orang yang mengaku gay.

Direktur Lensa Sukabumi Daden Sukendar mengatakan, tren gay di Kabupaten Sukabumi terus meningkat. Apalagi berdasarkan data yang dimiliki dari hasil survey ke para gay tersebut, peningkatannya cukup drastis. “Data yang kami miliki di 2013 itu berjumlah 130 gay namum membludak saat 2014 menjadi 1.200. Kami perkirakan jumlah saat ini lebih dari 2.000 gay. Untuk data 2015 belum kami rekap, sehingga belum pasti jumlah penambahannya,”ujarnya kepada wartawan, Senin (7/3/2016).

Baca Juga  DPRD Karawang Layangkan Surat Pembongkaran PT SAMP

Daden mengatakan, tren gay di Sukabumi didominasi orang-orang berusia muda. Bahkan banyak juga yang masih berstatus pelajar. “Usia 14 tahun – 25 tahun mendominasi pencinta sesama jenis. Jadi usia pelajar sangat dikhawatirkan,” ucapnya.

Apalagi kata Daden, 30 persen dari gay yang ada di Kabupaten Sukabumi adalah korban sodomi dari pelaku sebelumnya. Sehingga dirinya melampiaskan yang pernah dialaminya ke lelaki lain. “Dari awalnya korban, banyak yang menjadi pelaku pencinta sesama jenis tersebut,”ungkapnya.

Daden menambahkan, perilaku seks menyimpang tersebut didasari beberapa faktor. Seperti ekonomi, lingkungan dan korban sodomi. “Untuk faktor ekonomi, biasanya orang tersebut bergaya borju tapi tak punya uang, sehingga menjual diri ke Om Om yang menyukai pria,”bebernya.

Baca Juga  Pasien Kelas Tiga di Depok Banyak Ditolak Rumah Sakit

Di Kabupaten Sukabumi sendiri, kata Daden, gay tersebut banyak tinggal di daerah Kabupaten Sukabumi wilayah utara. Pasalnya daerah tersebut dekat dengan perkotaan.

“Daerah yang dekat dengan perkotaan sudah pasti banyak pelaku menyimpang, termasuk gay ini,” paparnya.

Humas Lensa Sukabumi Mahbub Al Pariji menambahkan, jumlah gay di Kabupaten Sukabumi lebih tinggi dari PSK yang hanya berjumlah 470 orang. Padahal, resiko terkena HIV/AIDSnya lebih tinggi daripada PSK. “Pesenggamaan antara penis dan dubur itu sangat beresiko. Apalagi dubur merupakan tempat pembuangan kotoran,”terangnnya.

Baca Juga  BLT Dampak Covid-19 di Purwakarta Mulai Didistribusikan

Sebenarnya, lanjut Mahbub, gay tersebut bisa kembali normal apabila ada kemauan dari diri sendiri. Sebab, banyak orang yang hidup normal setelah sebelumnya menjadi seorang gay. “Ada beberapa orang yang kembali hidup normal, karena bersikeras ingin hidup normal. Jadi intinya kembali ke diri sendiri,”jelasnya.

Mahbub menambahkan, dalam penanganan hal tesrsebut, Lensa terus memberikan motivasi kesehatan. Selain itu, memberikan konsultasi pelayanan bagi orang yang butuh pelayanan baik seperti hal-hal yang berkaitan dengan resiko HIV/AIDS. “Kami membantu dalam memberikan motivasi kesehatan bagi para gay ataupun orang-orang yang beresiko terkena HIV/AIDS,”pungkasnya.(rir/dzi)