Sukabumi Klaim Bebas Dari Polio
Foto : Ilustrasi Polio. Sumber, istimewa
SUKABUMI, headlinejabar.com
Penyakit Polio saat ini sudah tidak ditemukan lagi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meski tidak secara seluruhnya. Namun Pemkab Sukabumi menyatakan saat ini berstatus bebas Polio.
“Lumpuh layu memang masih ditemukan beberapa di Kabupaten Sukabumi. Namun bukan karena polio. Sebab, hasil lab negatif ditemukan polio,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun kepada headlinejabar.com, Selasa (15/3/2016).
Meski masih ada orang yang lumpuh lalu membuat status bebas Polio secara menyeluruh (Eradikasi) belum disandang Kabupaten Sukabumi. Bahkan menurutnnya, selama 2015 lalu masih ditemukan dua orang yang menderita lumpuh layu.
Apalagi kata Harun, saat ini masyakat Kabupaten Sukabumi sudah mengerti akan pentingnya pemberian vaksin polio kepada balitanya. Bahkan pencapaian vaksinasi polio di pemkab sudah melebihi target nasional.
“Kalau data Senin (14/3/2016) dari 232.589 sasaran Balita di Kabupaten Sukabumi 99,82 persen sudah melakukan vaksinasi Polio. Bahkan hal itu melebihi target nasional di angka 95 persen. Kalau data secara keseluruhan, paling besok baru bisa direkap,” ucapnya.
Keberhasilan tersebut kata Harun, tidak terlepas dari 16.789 kader dan 1.415 petugas kesehatan yang tersebar di 3.454 pos PIN di Kabupaten Sukabumi. Dirinya berharap di hari terakhir ini masih ada penambahan jumlah bayi yang melakukan vaksinasi polio.
“Tadinya kami mau menutup kemarin Senin (14/3/2016) sebab sudah melebihi target, namun dikhawatirkan ada orang akan melakukan vaksinasi polio anaknya, jadi kami buka pos PIN sampai hari terakhir,” ungkapnya.
Koordinator Survailance Dinkes Kabupaten Sukabumi Suhendar Zulkarnaen menambahkan, keberhasilan pekan imunisasi di Kabupaten Sukabumi ini tidak terlepas dari semua pihak. Terutama kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi polio bagi balitanya.
“Beberapa tahun lalu masih banyak orangtua yang tidak mau memberikan vaksinasi kepada anaknya. Tapi tahun ini sudah banyak, bahkan melebihi targat dari pemerintah pusat,” pungkasnya.(rir/dzi)