Gianyar Bali-Purwakarta Festival, Kontemplasi Kebudayaan
@DediMulyadi71
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Perjalanan kehidupan bangsa tidak pernah terlepas dari harmoni pembangunan berperadaban antara figur seorang pemimpin dan rakyatnya.
Pergelaran Gianyar Bali-Purwakarta Festival, Sabtu (22/8/2015) malam ini di Bale Nagri merupakan representase kebudayaan dari daerah Bali dan Tatar Sunda.
Acara ini dinilai sebagai sarana kontemplasi kebudayaan, dimana masyarakat lebih dalam memahami arti sebuah budaya dalam kemashlahatan hidup.
Bupati Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi menerangkan, harmoni tanpa membedakan kasta, mana pemimpin mana rakyat. Masyarakat Bali dinilai memiliki keluhuran budi dalam menjaga dan mencintai budaya leluhurnya.
Masyarakat Bali mencintai pohonnya, gunungnya, dan seluruh unsur alam. Sehingga, dengan Budaya, Bali menyulap dirinya sebagai manifestasi nusantara.
“Siliwangi adalah sosok raja yang mencintai rakyatnya, berkeliling ke pelosok untuk menemui rakyatnya.
Atas keramahan sosok pemimpin, bukan hanya orang tanah air saja yang tinggal di Tanah Padjajaran. Tetapi juga banyak yang berasal dari luar nusantara.
“Siliwangi memelih pergi, dibanding mengorbankan rakyatnya hanya untuk kekuasaan. Itu lah kearifan seorang pemimpin,” tambah Dedi.
Purwakarta daerah di Tatar Sunda, mengembalikan rakyat untuk mengembalikan agar menghormati kedaulatn bangsanya.
Bali salah satu daerah yg mampu menghormati kebudayaan leluhurnya. Lahir karisma, sehingga mewujudkan nusantara.
“Sunda tidak akan mendapat kejayaan kalau alamnya dihancurkan. Jangan harap ada kesejahteraan di tanah sunda bila bertentangan dengan qada qadar alam,” ulas dia.(dzi)