Jemaah Haji Kloter Pertama Langsung Mendarat di Madinah

Pendaratan di Madinah dilakukan seiring pembangunan bandara baru di kota tersebut yang sudah selesai. Dengan mendarat di Madinah, biaya penyelenggaraan ibadah haji bisa dihemat.

JAKARTA, HeadlineJabar.com Sedikitnya 4.458 calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama telah berangkat menuju Tanah Suci dari sembilan embarkasi seluruh Indonesia. Mulai tahun ini, kloter pertama akan langsung mendarat di Madinah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pendaratan di Madinah dilakukan seiring pembangunan bandara baru di kota tersebut yang sudah selesai. Dengan mendarat di Madinah, biaya penyelenggaraan ibadah haji bisa dihemat.

Baca Juga  Dukungan Penuh Indonesia untuk Palestina

“Selain itu, penerbangan dari tanah air menuju Madinah, menghemat waktu tempuh,” ujar Lukman.

Direktur Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengatakan pihaknya telah membuat sejumlah persiapan untuk mengantarkan para jemaah haji terbang ke Tanah Suci. Dia memastikan penerbangan dapat berjalan lancar.

“Kita sudah cek resources dan pengecekan di Madinah. Itu airport baru, kita siapkan semuanya dan Insya Allah lancar,” kata dia.

Baca Juga  Bandung dan Surabaya Berpotensi Besar jadi Smart City

Seluruh jemaah haji Indonesia termuat dalam 371 kloter. Menurut Arif, pihaknya mendapat kewajiban memberangkatkan 210 kloter menggunakan 11 unit pesawat Airbus.

“Kloter sisanya menggunakan Saudi Airlines,” ungkap dia.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan sejumlah fasilitas yang akan digunakan jemaah haji setelah tiba di sana. Beberapa fasilitas tersebut meliputi makan sekali sehari, karpet baru di tenda penginapan yang terletak di Mina, serta bus yang beroperasi 24 jam penuh.

Baca Juga  Mencari Sosok Kapolri Pilihan Presiden

“Kita juga mengusahakan air conditioner atau water cooler mengingat suhu panas di Arab Saudi,” terang Lukman.

Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah tenaga medis yang berjaga di balai pengobatan di tiga titik yaitu Arafah, Mekkah, dan Jeddah. Khusus untuk Madinah, petugas kesehatan akan memantau langsung jemaah lantaran tidak tersedianya balai pengobatan.

“Untuk Madinah, tim kesehatan akan memantau dari kamar ke kamar,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.(dream/dzi)