Kota dan Kabupaten Sukabumi Darurat Bencana
Foto : Bencana banjir dan longsor berkali-kali terjadi di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Atas pertistiwa ini, Kota dan Kabupaten Sukabumi meningkatkan status bencana menjadi darurat
SUKABUMI, headlinejabar.com
Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di awal tahun ini diterjang bencana banjir dan longsor berkali-kali. Longsor di Kota dan Kabupaten Sukabumi terjadi di beberapa titik.
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, ada lima titik di empat kecamatan di Kota Sukabumi yang terkena banjir dan longsor. Di Kecamatan Cikole terdapat dua titik longsor, sedangkan untuk banjir bandang terjadi di Kecamatan Gunungpuyuh, Warudoyong dan Lembursitu.
Kepala BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan mengatakan, bencana tersebut terjadi akibat derasnya hujan yang terjadi di Kota Sukabumi sejak Sabtu (12/3/2016) sore hingga malam hari. Sehingga sejumlah tanah tak kuat menahan air. Selain itu luapan air sungai di sejumlah titik menyebabkan terjadinya bencana banjir bandang.
“Akibat longsor dan banjir bandang tersebut, dua rumah rusak. Satu di Kecamatan Warudoyong satu lagi di Kecamatan Cikole. Namun untuk yang di Cikole hanya bagian belakangnya saja yang rusak. Sehingga tidak rusak parah,” ujar Asep, saat dihubungi headlinejabar.com, Selasa (15/3/2016) sore.
Sedangkan untuk di Kecamatan Lembursitu, kata Asep, kerusakan mengakibatkan jembatan penghubung antar Kampung di Kota dan Kabupaten Sukabumi tergerus air. Sehingga akses jalan terganggu dan menyebabkan masyarakat Desa Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi harus memutar arah untuk ke Kota Sukabumi.
“Nah kalau yang di Lembursitu itu jembatan di area perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi yang terkena dampak luapan air sungai,” ucapnya.
Asep menambahkan, saat ini petugas dari BPBD Kota Sukabumi sudah disiagan di lokasi banjir dan longsor untuk melakukan evakuasi. Sedangkan untuk para korban yang rumahnya rusak saat ini sudah diungsikan ke rumah tetangga ataupun sanak saudaranya. Hal itu untuk mengantisipasi adanya bencana susulan.
“Alhamdulillah di Kota Sukabumi tak ada korban jiwa, hanya rumah dan jembatan saja yang rusak,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Asep, dirinya sudah berkoordinasi dengan sejumlah camat dan lurah di Kota Sukabumi untuk mengintruksikan kepada warganya agar berhati-hati. Khususnya bagi warga yang rumahnya berada di pinggir sungai.
“Ya segala antisipasi sudah kami koordinasikan, mengingat Sukabumi masih diterjang hujan dengan intesitas besar,”terangnya.
Terkait kerugian sendiri, lanjut Asep, sampai saat ini belum bisa diprediksikan. Pasalnya sampai saat ini masih tahap penghitungan kerugian. “Kerugiannya masih dihitung, sehingga belum bisa dipastikan besaran kerugiannya,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, di Kabupaten Sukabumi ada dua kecamatan yang terkena longsor akibat hujan yang terjadi Sabtu (12/3/2015) sore.
Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Sukabumi dan Kecamatan Kadudampit. Dari bencana tersebut sedikitnya dua rumah mengalami kerusakan. Selain itu, sebagian jalan di Desa Karawang Kecamatan Sukabumi amblas.
“Sampai saat ini sih baru ada dua Kecamatan yang terkena bencana. Alhamdulillah bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa,” paparnya.
Usman menambahkan, hingga saat ini jumlah kecamatan yang terkena bencana secara berturut-turut mencapai tujuh kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Nyalindung, Cireunghas, Gegerbitung, Purabaya, Jampang Tengah, Sukabumi dan Kadudampit.
“Dengan terus terjadinya bencana sejak Jumat (11/3) lalu, diharapkan masyarakat di Kabupaten Sukabumi untuk waspada. Apalagi intensitas curah hujan masih tinggi,” pungkasnya.(rir/dzi)