Presiden Jokowi Dodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan kunjungan kerjanya seringkali menyampaikan pentingnya ketersediaan air. Presiden mengingatkan, air keberadaannya cukup penting menopang kehidupan maupun produksi pangan. Saat berkunjung ke Kalimantan Timur, presiden mendapatkan keluhan dari Walikota Balikpapan daerahnya dilanda krisis air.
Untuk itulah, saat berkunjung ke Bendungan Teritip, presiden meminta agar pembangunan bendungan tersebut bisa dipercepat. “Dipercepat agar sebelum hujan tahun depan, musim depan yang akan datang ini sudah selesai,” ucap Presiden Jokowi kepada headlinejabar.com, Kamis (24/3/2016).
Presiden memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk menyelesaikan bendungan tersebut sebelum musim hujan mendatang. Bendungan Teritip ini dibangun dari sinergi pembiayaan APBN dan APBD dimana Rp86 miliar berasal dari APBD dan Rp370 miliar dari APBN.
“Ini memang duet-duet seperti ini penting, agar pembangunan cepat selesai,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden memuji kecepatan Pemerintah Kota Balikpapan dalam melakukan pembebasan lahan, sehingga pembangunan konstruksinya juga bisa dilakukan dengan cepat. “Dan kita harapkan nanti tahun depan sudah bisa menjadi tampungan air baku bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya, juga menghindari banjir dan daerah wisata,” kata Jokowi.
Bendungan Teritip akan apat memenuhi kebutuhan air Balikpapan hingga 260 liter per detik. Total kapasitas tampungan Bendungan Teritip sendiri mencapai 2.431 x 106 meter kubik.
Nantinya, bendungan ini akan menopang keberlanjutan pemenuhan kebutuhan air masyarakat kota Balikpapan dan industri-industri disekitarnya. Disamping itu, bendungan ini juga memiliki fungsi sekunder sebagai lokasi pariwisata bagi masyarakat sekitar.(ysf/dzi)