Peneliti Dunia Tertarik dengan Sispen Purwakarta
Para Peneliti dari Berbagai Negara akan Membuat Riset tentang Pendidikan Berbasis Kebudayaan Sunda di Purwakarta
PURWAKARTA, HeadlineJabar.com
Bupati Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan sempat memberikan pemaparan terkait sistem pendidikan (Sispen) yang diterapkan di daerah kepemimpinannya dalam forum International Young Leader Assembly (IYLA) di markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berkat pemaparan Bupati Dedi di forum IYLA itu, sejumlah peneliti dunia tertarik untuk mengkaji Sispen berkarakter, berbasis kearifan lokal tersebut.
“Mereka tertarik untuk meneliti, dan saya persilakan mereka untuk datang ke Purwakarta untuk meriset bagaimana sistem pendidikan yang telah diterapkan,” ujar Kang Dedi sapaan akrab orang nomor satu di Purwakarta ini.
Sispen tersebut sengaja dibuat sebagai terobosan dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan Sunda di kalangan pelajar. Dia mengaku bersyukur langkah terobosan tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari dunia internasional.
“Syukur Alhamdulillah, penerapan pendidikan yang berbasis kebudayaan Sunda mendapatkan perhatian lebih, ke depan mutu pendidikan akan meningkat lagi,” ungkap Dedi.
Sejauh ini Sispen di Purwakarta mewajibkan setiap siswa untuk melakukan beberapa kegiatan seperti masuk sekolah pukul 06.00 WIB dan membawa bekal makanan dari rumah.
Selain itu, siswa wajib membuat tas sendiri, memelihara hewan ternak dan bercocok tanam sebagai bentuk pembangunan karakter yang mandiri.
Sistem tersebut ditunjang dengan pendidikan membentuk mental spiritual. Cara tersebut ditempuh melalui kewajiban menjalankan puasa dua kali dalam sepekan, baca tulis Alquran dan mendirikan Salat Duha.(dzi)