Presiden dan Wapres Masih Bisa Terjebak Kemacetan, ini Buktinya

JAKARTA, headlinejabar.com

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terlambat datang dalam acara Rapat Kerja Pemerintah dengan para Pimpinan Kementerian Lembaga kerena adanya aksi unjuk rasa oleh pengemudi taksi, Selasa (22/3/2016).

Acara yang digelar di  Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jl Pattimura No 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rapat Kerja Pemerintah dengan para Pimpinan Kementerian Lembaga dan Penjabat Eselon I Kementerian Lembaga yang dibuka Presiden dan Wakil Presiden.

Dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB Jusuf Kalla tiba di Kementerian PU pada pukul 09.15 WIB dengan memakai kemeja putih, JK langsung dipersilahkan membuka Rapat Kerja tersebut.

Dalam kata sambutannya JK sempat menyampaikan keterlambatannya tiba di acara tersebut.

“Saya kira presiden dan saya terjebak macet. Macet bukan karena lalu lintas tapi karena demo. Kita ditahan pula sama sopir taksi jadi Jakarta hari ini semua itu harus terjadi,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.

JK juga membahas sejarah taksi di Indonesia dari taksi pangkalan hingga taksi online yang ada saat ini berpolemik.

“Zaman dulu cuma ada taksi pangkalan, kita harus datang, terus ada taksi panggilan yang harus kita telepon, kemudian ada taksi yang meteran bluebird, ada yang pake gps, sekarang ada pake online aplikasi semua,” jelasnya.

Menurut JK taksi yang saat ini sedang unjuk rasa dulu juga di demo oleh angkutan lain,JK memberikan masukan kepada pemerintah penyelesaiaan dari masalah transportasi online dan konvesional,tinggal bagaimana kebijakan pemerintah yang membuat aturan.

“Dulu bluebird dimana-mana didemo, Makasar, Bali, Jakarta didemo, saat ini bluebird yang demo yang baru, kita atur aja bagaimana aturnya, tinggal bagaimana menyesuaikan aturan atau aturannya dirubah,” ujar JK kepada wartawan.(ysf/dzi)