Presiden Minta Pengusaha dan Gubernur Perhatikan Usaha Wong Cilik

Foto : Presiden Joko Widodo.ISTIMEWA

JAKARTA, headlinejabar.com

Presiden Joko Widodo meminta para pelaku industri jasa keuangan untuk memperhatikan pertumbuhan kredit. Bergerak aktif membantu masyarakat kecil dalam pengembangan sektor-sektor usaha rakyat.

Presiden berpesan, agar bantuan kredit diberikan kepada sektor-sektor yang produktif, guna mendorong kesejahteraan rakyat.

“Masih banyak sekali sebetulnya yang bisa ditingkatkan, terutama di sektor-sektor usaha rakyat,” kata Presiden Joko Widodo dalam pertemuan awal tahun dengan para pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Pelaku industri keuangan diminta tidak hanya semangat mengurusi sektor usaha besar. Presiden mengapresiasi sektor usaha besar berkembang. Tapi, dia lebih senang mana kala usaha kecil ikut berkembang.

“Memang pusing mengurus rakyat. Kredit untuk rakyat itu pusing karena banyak sekali. Tapi itulah pekerjaan mulia yang harus kita lakukan untuk mereka,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga  Selamat Hari Perempuan Internasional 2016

Presiden juga mengajak para kepala daerah bersama-sama dengan pemerintah pusat membantu masyarakat kecil agar lebih produktif.

Bantuan diberikan salah satunya dapat berupa subsidi bunga yang dapat meringankan beban masyarakat penerima bantuan kredit.

“Yang besar memberikan dukungan kepada yang masih kurang, kenapa tidak bisa? Saya minta kepada gubernur memberikan subsidi-subsidi bunga kepada yang kecil-kecil tadi dari APBD,” pesan Jokowi.

Jangan sampai sekarang ini, semua senang memberi bantuan-bantuan sosial yang tidak produktif. Berikan bantuan-bantuan itu kepada hal yang produktif.

“Untuk memberikan injeksi kepada masyarakat agar mereka semuanya produktif,” lanjutnya.

Terkait dengan upaya peningkatan dan pemberian bantuan kredit, Presiden Joko Widodo menekankan gerak aktif para pelaku industri jasa keuangan.

Baca Juga  Begini Pengaturan Lalu Lintas di GBK Jelang Laga Final Persib vs Arema

Menurutnya, sudah bukan lagi saatnya menunggu permintaan bantuan, namun semua pihak harus mampu mendata sekaligus menjemput bola.

“Kejar mereka, jangan tunggu mereka. Kalau cuma menunggu tidak akan mereka datang ke bank. Mau buka pintunya saja bingung karena ditutup semua. Kantor bank kok tutup semua? Ya tutup kalau tidak datang kena sensor ya tidak akan terbuka. Banyak yang masih seperti itu. Jadi saya kira bapak ibu dan saudara-saudara semuanya, kejar mereka, beri mereka,” tegas presiden.

Gerak aktif tersebut perlu dilakukan agar salah satunya masyarakat juga tidak terjerat hutang pada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi.

Di sisi lain, sebenarnya pemerintah telah menyiapkan bantuan kredit dengan bunga yang hanya sembilan persen per tahun.

Baca Juga  Ke Mesir Kang Dedi Ajarkan Budaya Sunda

“Jangan sampai mereka ambil kredit dari rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Padahal di perbankan ada bunga yang hanya sembilan persen per tahun. Karena mereka tidak tahu. Kenapa tidak tahu? Karena tidak ada yang memberi tahu,” jelas presiden.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

REPORTER : YUSUF STEFANUS
EDITOR : DICKY ZULKIFLY