Dedi Suarakan Pendidikan Karakter di Jakarta

Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat meaparkan konsep pendidikan berkarakter di hadapan tokoh parlemen dan ribuan pelajar di Gedung Nusantara V Komplek DPR RI, Selasa (24/11/2015) kemarin.

PURWAKARTA, HeadlineJabar.com Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi paparkan konsep pendidikan berkarakter di hadapan tokoh parlemen dan ribuan pelajar di Gedung Nusantara V Komplek DPR RI, Selasa (24/11/2015) kemarin. Bupati Dedi menilai, pendidikan jangan hanya mengejar nilai akademis, tapi perlu nilai aplikatif yang harus mulai ditanamkan pada sistem pendidikan di sekolah-sekolah.

Dalam dialog interaktif the institut of democracy and education, Dedi memandang pendidikan berkarakter tujuannya untuk mencetak siswa yang kreatif, produktif serta mampu menjawab tangtangan globalisasi. Bupati Dedi menilai, sekolah merupakan tempat kontemplasi para siswa, yang di dalamnya mengajarkan penajaman indera yang dimiliki siswa, sehingga dirinya menyebut sekolah itu adalah padepokan.

Baca Juga  Pramuka Harus Sasar Anak-anak

“Sekolah saya sebut sebagai padepokan karena tempat penajaman indera perasa siswa, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pendengaran hingga hati perasaan mereka, yang saya sebut sebagai tempat kontemplasi, sehingga nilai aplikatif pendidikan bisa dijarkan kepada siswa yang tujuannya adalah menghasilkan siswa cerdas secara akademis, kreatif, dan produktif serta membangun etos kerja ketika di masyarakat,” jelas Dedi.

Baca Juga  Mahasiswa PPKn UBP Karawang Raih Medali Perunggu Kategori Esai di Universitas Sriwijaya

Purwakarta sendiri sudah menerapkan konsep pendidikan berkarakter jauh-jauh hari. Khususnya melalui penjabaran Peraturan Bupati (Perbup) No 69  Tahun 2015 Tentang Nilai Dasar Pendidikan Berkarakter. Dalam aturan itu, sekolah mengajarkan siswa untuk membangun nilai aplikatif sehingga bukan formalisme yang dikejar tetapi siswa diajarkan untuk mengenal lingkungannya.

“Dimana siswa lebih pada nilai pendidikan aplikatif, bahkan kalau musim tanam atau panen, siswa diperbolehkan untuk tidak masuk, tetapi membantu para petani untuk memanen atau menanam, begitupun tentang peternakan hingga perdagangan. Dalam peraturan itu ada larangan dimana siswa dilarang menggunakan kendaraan bermotor hingga merokok,” tuturnya.

Baca Juga  Studi Banding, Mahasiswa Wina Austria Datangi Lenzing

Selain Bupati Purwakarta, dalam dialog interaktif tersebut hadir pula anggota DPR RI Sodik Mujahid dari komisi VIII dan Anggota DPD RI Parlindungan Purba. Yang keduanya memberikan motivasi dan cerita bagaiamana perjalanan mereka menjadi seorang anggota dewan dengan perjuangan dan keyakinan.(dzi)