Tujuh Bulan Roboh, Belum Ada Upaya Perbaikan SDN 6 Kalibaru Depok
Foto : SDN 6 Kalibaru Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, terbengkalai. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sampai hari belum melakukan perbaikan bangunan SDN yang roboh tujuh bulan lalu ini.(Yopi Setyabudi – headlinejabar.com)
DEPOK, headlinejabar.com
Di saat seluruh LSM, Ormas dan aktifis di Kota Depok, Jawa Barat, berkutit dengan PPDB, teryata ada ratusan anak SDN 6 Kalibaru Kecamatan Cilodong Depok, tidak mendapatkan hak pendidikan karena gedung tempat mereka menimba ilmu roboh tujuh bulan lalu.
Ketua Komando Pejuangan Merah Putih (KPMP) Kota Depok Bambang Bastari mengatakan bahwa KPMP akan terus mengawal dan membela hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Saat ini yang terjadi di lapangan tidak terpenuhinya jam belajar secara efektif.
“Anak-anak yang seharusnya mendapatkan jam belajar yang lebih justru ini di lapangan tidak seperti itu mereka hanya belajar 1 jam sampai 1,5 jam efektifnya,” jelas Bambang, Rabu (10/8/2016).
Apa yang menjadi keluhan orang tua dan guru merupakan hal yang wajar. Mereka menuntut bagaimana caranya agar sekolah anak mereka dapat berdiri kembali.
“Seharusnya ini dijadikan skala prioritas untuk segera dibangun. Ini meyangkut generasi penerus, pemerintah dapat menggunakan anggaran khusus darurat bencana karena itu pasti ada jangan menunggu ABT mau di bangun kapan, karena saya mendapatkan informasi kalau tidak segera di bangun maka seluruh orang tua siswa akan mendirikan tenda sebagai bentuk protes kepada pemerintah,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan guru SDN 6 Kalibaru Supriyati yang merasa kurang nyaman karena jam belajar yang terbatas serta banyaknya siswa yang keluar.
“Saya banyak ditanya sama orang tua mau sampai kapan begini kapan sekolah dibangun lalu jam belajar yang hanya satu jam belum lagi kalau hujan mati lampu itu pasti, terus banyak yang keluar mau sampai kapan sama sekali Pemerintah Kota Depok maupun anggota dewan belum ada yang melihat kondisi kita,” paparnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Hasana salah satu orang tua murid yang selama tujuh bulan tidak ada pemasukan.
“Saya sih maunya cepat dibangun kembali karena kalau di sana kita orang tua bisa nyambi jualan kalau di sini tidak bisa karena ada kantin, otomatis tidak ada pemasukan,” ujarnya.
Tidak samapi disitu orang tua juga mengeluhkan jauhnya SMP 6 Kalibaru dari SDN Kalibaru 6. “Lebih jauh pak jadi kita orang tua perlu ongkos tambahan, yang jelas berat buat kita,” tandasnya.(*)
Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly