Banyak Cara untuk Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Pandemi Covid-19 sudah menjadi hantu dan momok menakutkan bagi masyarakat. Hampir genap dua tahun, virus mematikan ini menginfeksi masyarakat, dan membuat dampak signifikan bagi kehidupan.
Selain kesehatan, Covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap penurunan transaksi perekonomian. Proses produksi sampai jual beli terganggu. Namun, semuanya belum berakhir. Dimana ada kendala dan masalah, di situ ada solusi.
Dari sekian banyak solusi, salah satu yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta untuk memulihkan perekonomian yakni dengan cara melatih masyarakat untuk terampil, cekatan dan kreatif membuat sesuatu yang bernilai ekonomi.
Baru-baru ini, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustiran dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarra, menggelar pelatihan aneka kue dan bakery di Rumah Anyelir Bakery, Jalan Ibrahim Singadilaga, Purwakarta.
Untuk apa hal ini dilakukan, salah satu jawabannya untuk memulihkan ekonomi dari bawah, dimulai dari masyarakat yang terampil.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, strategi ini penting dalam upaya menggerakkan kembali roda perekonomian yang sebelumnya terganggu dampak pandemi Covid-19.
“Adapun target utama dari program ini, ekonomi pulih, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran serta mengembangkan ekonomi di masyarakat,” kata Bupati Anne, Sabtu (11/12/2021).
Mantan mojang Purwakarta ini berpendapat, pembangunan suatu negara pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Pelatihan yang ia gencarkan salah satunya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan wirausahawan baru dalam industri kecil menengah.
“Hal ini, dapat dimaknai juga sebagai upaya pemberian kemampuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan berbagai keterampilan sebagai bekal untuk bekerja atau berwirausaha,” ucapnya.
Salah satu sektor yang senantiasa menjadi permasalahan yang dihadapi oleh setiap daerah adalah faktor lapangan kerja dan ketersediaan tenaga kerja. Sektor ini memiliki hubungan yang signifikan dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
“Dan upaya yang dilakukan dalam rangka untuk menanggulangi pengangguran adalah melalui pelatihan pembuatan aneka kue dan bakery ini. Kami melaksanakan kegiatan ini juga dalam rangka memaksimalkan berkembangnya industri kecil dan menengah IKM dan UKM di Kabupaten Purwakarta. Adapun jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 240 orang secara online, dan yang memenuhi syarat hanya 50 orang pendaftar saja,” katanya.
Kemiskinan dan pengangguran dapat dipandang sebagai ketidakmampuan atau sebagai kekurangan kemampuan (lack of competency) dan keterampilan (skills) untuk bekerja dan mencari nafkah untuk mencukupi kehidupannya.
Menyikapi hal tersebut, lanjut Anne, program pendidikan kecakapan hidup (life skills education) terutama untuk penciptaan pekerja dan wirausahawan menjadi salah satu strategi yang diharapkan dapat mengantisipasi sekaligus mengatasi terus bertambahnya angka kemiskinan dan pengangguran salah satunya dengan pelatihan pembuatan aneka kue dan roti ini.
“Pemerintah daerah akan selalu berupaya menganggarkan APBD untuk peningkatan wirausaha baru di bidang perindustrian atau produksi untuk masyarakat Kabupaten Purwakarta, sehingga industri kecil menegah di Kabupaten Purwakarta dapat terus berkembang,” ucap Anne.
Bupati Anne memberikan apresiasi kepada DKUPP Purwakarta atas penyelenggaraan pelatihan aneka kue dan bakery ini. Dirinya berharap, kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan.
“Dengan mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat lebih berkembang dalam pembentukan ketrampilan atau praktek (skill), yang kelak akan menjadi embrio tumbuhnya Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Purwakarta,” ucap Anne.
Nurhayati (40) salah satu warga peserta pelatihan berterima kasih kepada Pemkab Purwakarta karena sudah menggelar pelatihan aneka kue dan roti. Nur sudah mendapat ilmu baru sebagai bekal untuk memulai usaha di rumah.
“Ternyata tak butuh modal banyak kalau kita tahu ilmunya. Saya mengira membuat kue seenak ini susah, ternyata tidak. Terima kasih kepada ibu bupati, saya akan memulai usaha di rumah. Semoga saya sukses menjalankan industri rumahan kedepannya,” kata Nur.(dik)