Mengenal Rahma Amelia, Caleg Partai Perindo di Sukabumi yang Siap Fasilitasi Lapangan Kerja warga Non-Produktif

Mengenal Rahma Amelia, Caleg Partai Perindo di Sukabumi yang Siap Fasilitasi Lapangan Kerja warga Non-Produktif.

SUKABUMI, headlinejabar.com

Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tercatat ada sebanyak 720 calon anggota legislatif (Caleg) dari 18 partai akan bertarung memperebutkan 50 kursi di DPRD setempat dalam Pemilu 2024 mendatang.

Dari data yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, tercatat 720 Caleg tersebut terdiri dari 449 laki-laki dan 271 dari keterwakilan perempuan.

Salah satu dari ratusan caleg yang akan berlaga pada Pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 itu, adalah Rahma Amelia dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Dalam Pileg 2024 ini, Rahma akan bertarung di daerah pemilihan (Dapil) I Kabupaten Sukabumi, yang meliputi Kecamatan Warungkiara, Bantargadung, Palabuhan Ratu, Cikakak, Cisolok dan Kecamatan Simpenan.

Rahma mungkin merupakan sosok baru dalam Pileg di Kabupaten Sukabumi ini. Namun, kiprahnya di dunia politik sudah tak diragukan. Ia telah bergabung dengan partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu sejak 2016 lalu.

Sebelum bergabung di partai politik, Rahma sempat meniti karirnya di dunia usaha. Adapun saat ini, ia masuk dalam struktural sayap Partai Perindo, yakni Kartini Perindo.

Sebagai salah satu caleg, Rahma Amalia telah menyiapkan beberapa program kerja unggulannya bagi masyarakat jika kelak ia terpilih. Salah satunya, yakni memperjuangkan hak kaum perempuan.

“Partai Perindo, akan selalu berada di garda terdepan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat,” ujar salah satu Caleg perempuan dari Partai Perindo dengan nomor urut 3 untuk Dapil I Kabupaten Sukabumi itu, belum lama ini.

Salah satu visi misi Rahma, adalah membantu pemerintah dalam mengikis angka pengangguran. Dia pun, akan memperjuangkan lapangan pekerjaan untuk usia non-produktif (di atas usia 30 tahun) supaya tetap bisa terakomodir di dunia kerja.

“Kami akan upayakan, terutama untuk kaum perempuan. Bagaimana supaya warga yang usianya sudah di atas 30 tahun bisa tetap terakomodir di perusahaan, baik itu di dalam maupun luar negeri,” tegas dia.

Dengan kata lain, lanjut dia, program penuntasan pengangguran ini akan menjadi agenda utama dalam program kerjany. Karena menurutnya, solusi memberikan pekerjaan merupakan salah satu ikhtiar untuk menekan angka kemiskinan.

“Jadi, kami akan mendorong bagaimana supaya masyarakat bisa berpenghasilan,” kata dia.

Salah satunya dengan cara membuka lapangan kerja baru, membuka kerja sama dengan industri untuk memberikan akses kemudahan mendapat pekerjaan.

Serta, meningkatkan kompetensi sumber daya melalui pelatihan kerja, dan membangun usaha-usaha masyarakat berbasis industri yang bekerjasama dengan industri padat karya.