Nyi Mas Malati Kirab Bendera Pusaka pada Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Foto : Kereta Kencana Nyi Mas Malati mengarak bendera dari Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda di Jl KK Singawinata Purwakarta, menuju Taman Pesanggrahan Padjadjaran tempat digelarnya upacara.(Redaksi)
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Kirab bendera dan arak-arakan kereta kencana pembawa Bendera Pusaka juga dilakukan pada Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 tingkat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (17/8/2016).
Foto : Kereta Kencana Nyi Mas Malati membawa bendera pusaka tiba di Taman Pesanggrahan Padjadjaran. Bendera pusaka di Purwakarta dikabarkan terbuat dari kain sutra.(Redaksi)
Kereta Kencana Nyi Mas Malati yang tak lain merupakan pasangan Kereta Kencana Ki Jaga Raksa mengarak bendera dari Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda di Jl KK Singawinata Purwakarta, menuju Taman Pesanggrahan Padjadjaran tempat digelarnya upacara.
Foto : Paskibraka Purwakarta Mengirab bendera pusaka untuk kemudian diserahkan kepada pembina upacara.(Redaksi)
Foto : Pembawa Baki Bendera Pusaka mengirab bendera dengan telaten menuju panggung pembina.(Redaksi)
Resepsi ini merupakan puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Purwakarta. Hampir di waktu yang sama, kirab bendera juga dilakikan pada upacara kemerdekaan tingkat nasional di Istana Negara Jakarta. Kereta Kencana Ki Jaga Raksa mengantar bendera dalam kirab dari Monas menuju Istana Negara.
Nyi Mas Malati membawakan bendera Merah Putih yang akan dikibarkan di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta. Bendera Merah Putih terlihat diserahkan oleh Kepala Kantor Arsip Daerah Nina Meinawati yang secara kelembagaan membawahi Museum Diorama Tatar Sunda kepada Nurlaela (16) pembawa baki bendera dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Purwakarta yang kemudian menaiki Nyi Mas Malati.
Foto : Pembawa Baki Bendera Paskibraka mengantarkan Bendera Pusaka Merah Putih kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang bertindak selaku pembina upacara.(Redaksi)
Foto : Pembawa Baki Bendera Paskibraka menyerahkan bendera pusaka kepada Bupati Purwakarta yang bertindak selaku pembina upacara tingkat Kabipaten Putwakarta.(Redaksi)
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertindak selaku Pembina Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Bupati Dedi mencium bendera pusaka untuk kemudian dikibarkan.(Redaksi)
Prosesi pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih di Purwakarta juga mengangkat tema unsur protokoler dan tradisi. Kegiatan tak biasa ini menjadi pusat perhatian masyarakat. Mereka tampak antusias mengabadikan momen kirab melalui smartphone yang mereka miliki. Salah seorang warga Purwakarta, Angga Dwijaya (28) menuturkan dirinya sejak pukul 7.30 WIB sudah menunggu iring-iringan kirab yang baru pertama kali digelar tersebut.
“Kali ini beda sekali. Unik, sebelum upacara ada iring-iringan dulu. Baru pertama kali juga kan di Purwakarta ada yang seperti ini. Ini tontonan seru buat kami,” ujar seorang karyawan swasta ini.
Foto : Pembawa baki bendera Paskibraka meninggalkan tempat penyerahan bendera di panggung pembina.(Redaksi)
Foto : Paskibraka Purwakarta sukses membentangkan Bendera Merah Putih dalam upacara penaikan bendera HUT Kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Purwakarta.(Redaksi)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertugas sebagai pembina upacara. Dirinya menyebut, kirab bendera yang dia gagas sebenarnya sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Simbol-simbol nasionalisme harus didekatkan kepada masyarakat luas agar semakin terasah potensi persatuan yang selama ini cukup nisbi.
“Potensi bangsa Indonesia itu kan persatuan. Momentum kirab di Istana Negara maupun di Purwakarta itu satu visi yakni mendekatkan masyarakat kepada simbol persatuan, simbol kenegaraan, juga mendekatkan simbol negara kepada akar kebudayaannya,” kata Dedi.
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan amanat dalam upacara Kemerdekaan RI ke-71 tingkat Kabupaten Purwakarta.(Redaksi)
Lebih jauh bupati yang akrab disapa Kang Dedi itu menyebut warna merah dan putih sangat akrab dalam kehidupan sosiokultural orang Sunda sehingga saat orang sunda memberikan nama untuk anaknya pastilah membuat bubur merah dan bubur putih. Ditambah menurut dia, saat orang Sunda mendirikan bangunan, pasti kain merah dan kain putih selalu diikatkan di salah satu tiang pancang bangunan tersebut.
“Merah Putih itu lahir dari kehidupan masyarakat Nusantara, masyarakat Sunda diantaranya. Kasih nama anak pake bubur merah dan bubur putih. Mendirikan bangunan, tiangnya diikat kain merah dan kain putih. Coba lihat deh ke kampung-kampung. Mereka memelihara kebiasaan itu sampai saat ini,” terang Dedi.
Foto : Dalam amanatnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut warna merah dan putih sangat akrab dalam kehidupan sosiokultural orang Sunda.(Redaksi)
Adapun upacara pengibaran bendera di Taman Pesanggrahan Padjadjaran ini turut diikuti oleh satuan Kopassus, Paskhas TNI AU, Kavaleri, Yon Armed dan Brimob. Turut pula hadir sebagai tamu VIP seluruh jajaran Forum Komunikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta.(adv)
Editor : Dicky Zulkifly