Dinkes Depok Niat Putus Mata Rantai Campak dan Rubella

Foto : Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati.

DEPOK, headlinejabar.com

Untuk memutus mata rantai dari penyakit Xampak Measles dan Rubella (MR) Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan melakukan imunisasi serentak di seluruh wilayah di Depok.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan sweeping guna memutus mata rantai dari penyakit campak.

“Kalau nanti hasil nya kurang dari 95 persen maka dinas kesehatan akan melakukan Sweeping kita akan mencari lagi kira-kira masyarakat mana yang belum diimunisasi dan itu kita lakukan di luar tanggal yang ditentukan jadi misal kita punya jatah imuniasai MR Agustus September capaiannya seperti apa kalau sampai kurang kita akan cari apakah di balitanya atau di anak sekolahnya,” jelasnya, Senin (14/8/2017)

Baca Juga  Budaya Sarungan Dalam Peringatan HSN di Purwakarta

Dikatakan Lies bahwa imunisasi campak (measles) rubela di berikan kepada anak usia 9 bulan sampai usia 15 tahun hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit cacar lebih dini.

“Tujuannya untuk mencegah penyakit campak dan rubella pada anak-anak sehingga anak- anak tidak akan terserang penyakit campak kalau pun terserang itu tidak akan parah karena sudah mendapatkan imunisasi sebelumnya,” katanya.

Pihaknya mengatakan bahwa kegiatan imunisasi di mulai tanggal 1 Agustus  sampai dengan 31 Agustus untuk anak sekolah mulai dari paud,sd dan smp ,kemudian dari mulai awal september sampai dengan akhir september itu itu untuk anak di bawah 5 tahun dan bisa di lakukan di posyandu dan puskesmas.

Baca Juga  Tingkatkan Pendapatan Pajak, Pemkab Purwakarta Pasang Tapping Box di Hotel dan Restoran

“Untuk saat ini sudah 35.5 persen atau1.14275 anak dari jumlah siswa yang sudah di laksanakan untuk usia anak sekolah mulai 5 tahun,” ucapnya.

Dalam pelaksaannya Dinas Kesehatan juga menerjunkan Tim KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) karena menurutnya efek dari Imunisasi akan muncul setelah anak diimunisasi.

“Biasa nya setelah imunisasi itu akan timbul demam dan lain sebagainya untuk itu tim KIPI di perlukan sedangkan untuk MR sendiri yang menentukan itu dokter anak karena akan muncul mual muntah tensi naik dan itu semua belum ada di gejala kriteria ikutan jadi nasih individual,” paparnya.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Tertarik Bidik Pasar Ekspor Daun Teh

Dengan metode dan sasaran yang tepat di harapkan Kota Depok dapat bebas dari penyakit campak.

“Paling tidak mendekati 95 persen kalau bisa sampai 100 persen, bagus tetapi minimal 95 persen kita bisa tenang karena kita bisa memutus mata rantai campak dan rubella jadi tidak perlu lagi imunisasi campak,” tutupnya.

REPORTER : YOPI SETYABUDI
EDITOR : DICKY ZULKIFLY