Izin Presiden Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Terbit 20 Januari 2016

Foto : Ilustrasi gambaran kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sumber, istimewa

JAKARTA, headlinejabar.com
Izin presiden terkait pembangunan proyek kereta api (KA) cepat rute Jakarta-Bandung dipastikan terbit pada 20 Januari 2016 mendatang. Dengan demikian, mega proyek kereta cepat yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini, prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) bisa dilangsungkan sehari setelahnya.

“In sha Allah izin pembangunan akan dikeluarkan 20 Januari 2016. Kalau izin pembangunan selesai, maka groundbreaking akan diadakan 21 Januari 2016, tepatnya di KM 95,” jelas Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat belum lama ini.

Baca Juga  Jokowi Terima Mega di Istana Bahas Polemik

Izin presiden keluar jika persyaratan dan perizinan pendukung lainnya sudah beres seperti Rencana Pengelolaan Lingkungan atau Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL/RPL), dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

“Walaupun masih perlu waktu, tapi izin trase dan izin badan usaha sudah diselesaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Kecuali Amdal dan izin pembangunan,” tuturnya.

Persoalan yang menyangkut kereta cepat sekaligus Light Rail Transit (LRT) terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) ini akan bisa terselesaikan.

Baca Juga  BMKG Prediksi Kekeringan Berakhir November 2017

Sementara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan, pembangunan kereta cepat kali ini masih menunggu hasil Amdal dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Jika hasil Amdal ini selesai, maka izin pembangunan proyek kereta api cepat ini bisa segera diproses.

“Kedua, mengenai trase sudah kami terbitkan. Jadi nanti ada sinkronisasi dengan trase kereta api cepat dan juga LRT yang dibangun di Jabodetabek ini proyek APBN, juga LRT yang dibangun inner DKI dibangun pemprov DKI,” katanya.

Baca Juga  Ini Kegiatan Perdana Presiden Jokowi di Brussel

Presiden Joko Widodo ketika membuka rapat terbatas mengungkapkan keinginannya untuk terus mendorong sistem transportasi massal yang tidak hanya di Jakarta maupun Bandung, melainkan juga kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Sudah dimulai LRT misalnya di Palembang, mungkin nantinya setelah ini di Bandung, Surabaya, dan di kota-kota yang lainnya,” kata Presiden Jokowi.(cnn/red)