UBP Karawang Rayakan Dies Natalis ke-11 dengan Semangat Inklusif dan Inovatif
KARAWANG, headlinejabar.com
Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang merayakan Dies Natalis ke-11 dengan rangkaian kegiatan yang meriah, edukatif, dan menyentuh langsung seluruh lapisan masyarakat.
Peringatan tahun ini bukan hanya menjadi momentum refleksi perjalanan institusi, namun juga bukti nyata bahwa UBP Karawang terus tumbuh sebagai kampus inklusif yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, S.E., M.M, perjalanan UBP Karawang dimulai dari terbitnya SK izin pendirian oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 17 Oktober 2014, dengan aktivitas akademik pertama kali dimulai pada September 2015.
“Kalau berdasarkan tahun akademik, kita sudah memasuki tahun ke-10. Tapi kalau merujuk pada SK, maka tahun ini adalah Dies Natalis ke-11. Dan itulah yang kita rayakan,” ungkap Prof. Dedi.
Seiring waktu, UBP Karawang berkembang pesat. Dari hanya sekitar 2.000 mahasiswa di awal berdirinya, kini UBP telah mencetak ribuan lulusan berprestasi di tingkat lokal hingga internasional. Hal ini tak lepas dari sinergi seluruh sivitas akademika yang solid.
“Saya ini bukan siapa-siapa tanpa tim yang luar biasa. Keberhasilan ini adalah hasil kerja orkestrasi seluruh elemen UBP. Saya hanya bagian kecil dari harmoni itu,” tambah Prof. Dedi yang akan mengakhiri masa jabatannya tahun ini.
Peringatan Dies Natalis tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan, baik akademik maupun non-akademik. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah Panwalk atau jalan santai yang diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kecamatan di Karawang, termasuk dari luar lingkungan kampus.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa UBP bukan menara gading. UBP adalah milik masyarakat, hadir untuk masyarakat. Kita harus inklusif,” ujar Prof. Dedi.
Selain jalan santai, acara puncak akan digelar pada 17 Oktober 2025, bertepatan dengan hari Jumat. Rangkaian kegiatan pada hari itu mencakup pembagian hadiah door prize, pertunjukan seni budaya, lomba tari, serta lomba akademik seperti penulisan artikel refleksi 10 tahun UBP Karawang dan lomba poster dari mahasiswa.
“Kami ingin tahu bagaimana sivitas akademika memaknai 10 tahun perjalanan UBP. Apakah visi dan misi kami benar-benar dipahami dan dirasakan,” tambahnya.
Dalam rangkaian Dies Natalis ke-11 ini, kegiatan Pemilihan Duta Kampus juga kembali digelar. Menurut Dr. Lusiana Rahmatiani, M.Pd, Koordinator Duta Kampus, kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk menjaring mahasiswa terbaik sebagai representasi positif UBP.
“Tahun ini, kami mencatat peningkatan animo dengan 28 peserta dari berbagai program studi. Kami mencari mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik, kemampuan komunikasi publik, serta bakat di bidang seni atau non-akademik lainnya,” jelas Dr. Lusiana.
Seleksi berlangsung sejak 26 September hingga 8 Oktober 2025, dengan tiga juri profesional:
Assoc. Prof. Dr. Cempaka Putrie Dimala, M.Psi., Psikolog (menilai public speaking, sikap, dan motivasi),
Assoc. Prof. Dr. Dedy Frianto, M.Far., Apt (menilai seni dan bakat),
Nita Rohayati, S.Psi, M.Psi., Psikolog (menilai pengetahuan umum tentang UBP dan Karawang).
Para finalis Duta Kampus nantinya akan menjadi wajah kampus dalam berbagai kegiatan internal maupun eksternal, serta membantu promosi kampus ke calon mahasiswa baru.
Menutup wawancara, Prof. Dedi berharap agar estafet kepemimpinan UBP Karawang ke depan terus menjaga semangat inklusivitas dan kolaborasi.
“UBP harus terus menjadi orkestra yang menghasilkan harmoni indah. Jangan jadi eksklusif. Pendidikan adalah alat untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka, siapapun pemimpin selanjutnya, saya harap tetap melanjutkan semangat itu.”
Dengan semangat “Buana Perjuangan”, UBP Karawang telah membuktikan bahwa pendidikan tinggi bisa hadir secara nyata, membumi, dan berdampak langsung pada pembangunan daerah dan kualitas sumber daya manusia Karawang.


