LSI Prediksi Ahok Kalah di Pilkada Jakarta?
Foto : Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membuka hasil survei. Calon petahana Pilkada Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat hanya sebesar 31,4 persen survei.
JAKARTA, headlinejabar.com
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membuka hasil survei calon petahana Pilkada Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat hanya sebesar 31,4 persen survei. Angka tersebut tidak beda jauh dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Hasil sementara yang dipublikasikan oleh LSI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 21,1 persen, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 19,3 persen.
LSI melakukan survei dari tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2016, dengan total respoden berjumlah 440 responden dengan teknik tatap muka. Riset dilakukan dengan metode multi stage random sampling, margin of error plus minus 4,8 persen.
“Dilihat dari data, posisi calon petahana tidak aman,” kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).
Angka survei yang dihasilkan LSI hanya terpaut 10 persen Ahok, Djarot, Anies dan Sandiaga.
“Selisih antara Ahok-Djarot dan Anies-Sandi itu hanya sekitar 10 persen. Padahal angka aman bagi seorang petahana itu 20 persen,” ungkap Adjie.
Faktor lain yang membuat pasangan Ahok Djarot dipandang tidak aman, ialah karakter Ahok yang kasar. Dianggap bukan tipe pemimpin yang layak diajarkan, bahkan ditonton anak-anak.
“Isu personality Ahok yang kasar dan dinilai publik dianggap bukanlah tipe pemimpin yang layak diajarkan bahkan ditonton anak-anak, jika Ahok menang dengan karakter seperti itu, Ahok akan ditiru belum lagi sikapnya yang tidak koinsisten,” terang Adjie.
Menurut dia, seharusnya petahana bisa mendapatkan persenntase dukungan lebih besar. “Sebagai petahana mestinya bisa dengan mudah mendapatkan angka, itu karena sudah bekerja hampir lima tahun. Beberapa program kerja juga sudah dikerjakan,” tegasnya.(*)
Reporter : Yusuf Stefanus
Editor : Dicky Zulkifly