Ratusan Ormas ‘Pandawa Lima’ Demo Gedung Putih Purwakarta

Foto : Aliansi Pandawa Lima kepung gedung putih DPRD Purwakarta, Jawa Barat, Senin (14/3/2016). Kedatangan tersebut tak lain untuk mendesak Ketua DPRD Purwakarta dan anggotanya yang diduga terlibat korupsi anggaran Bintek fiktif.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ratusan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi Pandawa Lima ontrog gedung putih DPRD Purwakarta, Jawa Barat, Senin (14/3/2016). Kedatangan tersebut tak lain untuk mendesak Ketua DPRD Purwakarta dan anggotanya yang diduga terlibat korupsi anggaran Bintek fiktif.

Baca Juga  PKK Purwakarta Distribusikan 2.500 Paket Makanan Bergizi

Adapun LSM yang tergabung dalam Aliansi Pandawa Lima diantaranya, LSM GMBI, LSM Gibas, LSM Kompak, LSM Laskar Merah Putih dan LPKSM Satria Pangkal Perjuangan. Berdasarkan pantauan di lapangan, sebelum memasuki gedung putih ratusan massa ormas tersebut berorasi di depan gedung DPRD Purwakarta.

“Kami menuntut agar pihak yang terlibat dalam dugaan penggunaan anggaran fiktif mundur dari jabatannya. Sebelum proses hukum berlanjut kami mendesak agar mereka mengundurkan diri dari jabatannya,” ungkap Ruli orator dari LSM Kompak.

Baca Juga  95 Kios di Pasar Tagog Padalarang Bandung Barat Ludes Terbakar

Disampaikannya, sebelum proses hukum tersebut berhenti. Para Ormas meminta agar anggota legeslatif menghentikan kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) dan Bintek ke berbagai daerah. “Tidak ada hasil yang begitu signifikan dalam kunjungan yang telah dilakukan oleh anggota dewan. Maka dari itu, kegiatan tersebut dihentikan,” terangnya.

Sama halnya dengan ormas lain, Dodo Zakaria Ketua LPKSM menuturkan, aksi yang dilakukan itu sebagai bentuk kepedulian ormas terhadap anggaran masyarakat purwakarta yang disalah gunakan oleh para anggota legeslatif.

Baca Juga  Diberi Pesan oleh Dedi Mulyadi, Pria Berambut Pirang Ini Histeris

“kurang lebih ada sebanyak 26 anggota dewan yang terlibat menggunakan anggaran fiktif untuk kegiatan kunker. Kita ketahui, anggaran yang digunakan oleh para anggota dewan tersebut merupakan dana dari masyarakat,” sebutnya.

Mereka pun menegaskan, jika Aliansi Pandawa Lima akan mengikuti proses dugaan penggunaan anggaran fiktif tersebut hingga tuntas. “Kami akan kerahkan massa yang lebih banyak jika para anggota legeslatif ini tak kooperatif,” imbuhnya.(ays)