FEB Universitas Islam Dr KHEZ Muttaqien Hadirkan Pakar Internasional Bahas Transformasi Keuangan dan Tinjau Kurikulum

Guest Lecture dan Curiculum Review

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Dr. Khez. Muttaqien mengadakan kegiatan kuliah tamu sekaligus evaluasi dan penyempurnaan kurikulum pada Kamis, 24 April 2025, dengan menghadirkan narasumber internasional, Prof. Dr. Rozainun Haji Abdul Aziz.

Prof. Rozainun, yang saat ini menjabat sebagai Presiden ASEAN Accounting Education Workgroup dan juga merupakan pengajar di Universitas Kuala Lumpur (UniKL), Malaysia, menjadi pembicara utama dalam kegiatan yang berlangsung di Aula FEB Muttaqien University, Jl. K. K. Singawinata No. 83, Purwakarta.

Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, kuliah umum mengangkat tema SDGs Accounting: Transforming Finance for a Sustainable Future, yang diikuti lebih dari 150 mahasiswa. Di sesi kedua, dosen-dosen FEB mengikuti forum upgrading dan peninjauan kurikulum.

Baca Juga  Keren, di Karawang Guru Dilatih Ilmu Silat

Dalam paparannya, Prof. Rozainun membahas pentingnya reformasi keuangan yang berorientasi pada keberlanjutan serta implikasinya terhadap kebijakan publik, lingkungan, dan masyarakat global.

Ia menyebut bahwa topik ini menjadi sorotan utama badan internasional seperti PBB dan Bank Dunia.

“Transformasi ini perlu dimulai dari tingkat individu hingga institusi pendidikan agar tercipta dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelasnya usai kegiatan.

Baca Juga  Quota Pendaftaran SDIT An-Najah Penuh Dan Sudah Ditutup

Ia menekankan bahwa kampus memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global, termasuk adaptasi terhadap teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI).

“Kita hidup di era AI, ChatGPT, dan berbagai inovasi teknologi lainnya. Jangan sampai kita tertinggal karena enggan belajar hal-hal baru,” ujarnya.

Dalam konteks profesi keuangan, Rozainun menegaskan bahwa AI bukan ancaman, melainkan alat yang dapat menunjang efektivitas kerja.

“AI seharusnya dipandang sebagai sarana untuk belajar dan memudahkan pekerjaan, bukan sebagai ancaman yang menggantikan manusia,” tambahnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan Muttaqien University yang dinilainya memiliki potensi besar.

Baca Juga  Disdik Purwakarta Gelar Bimtek Pemanfaatan Chromebook dan Google Workspace for Education

“Meskipun tergolong kecil, kampus ini menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap mahasiswanya. Ini yang membuat dampaknya terasa lebih signifikan,” katanya.

Ketua panitia acara, H. Patoni, M.Pd., M.M., menyatakan bahwa kegiatan serupa akan dijadikan agenda rutin setiap tahun. Ia juga menambahkan bahwa kerja sama internasional sudah mulai dibangun sejak lembaga ini masih berbentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

“Kami telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri dan akan terus memperluas jejaring internasional,” tutur Patoni.***