UKG SMPN 6 Purwakarta Raih Nilai Memuaskan

 

Foto : Ilustrasi beberapa guru tengah mengikuti kegiatan uji kompetensii guru (UKG). Sumber, istimewa

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Sedikitnya 28  guru peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Purwakarta mendapat nilai standar. Rata-rata, guru SMPN 6 mendapat nilai 6 koma sekian. Meski demikian, kemampuan guru dengan hasil UKG standar sudah memenuhi kualifikasi guru.

 

 

Wakasek Bidang Kurikulum SMPN 6 Purwakarta Tati Cahyawati SPd menjelaskan, sisanya sebanyak 10 orang guru yakni guru agama dan honorer yang belum terdaftar tidak diikutsertakan. Namun, dengan hasil standar, pemetaan guru lebih mudah ditata.

Baca Juga  Siswa-siswi SMP 1 Antusias Sambut Jaksa Masuk Sekolah

“Rata-rata 6 dan ini standar. Kami bisa memetakan kualitas dan kemampuan guru dalam mengajar. Artinya, UKG bukan hasil akhir, tetap sekolah harus melakukan follow up. Dan dengan tindak lanjut UKG, kami akan berupaya meningkatkan kualitas guru dalam mengajar di sekolah. Diharapkan seperti itu, dengan adanya instropeksi,” ucap Tati.

Dengan adanya UKG, menurutnya diharapkan bisa menambah wawasan, pengetahuan, dan guru lebih meningkatkan profesionalitas. Guru ditekan lebih bijak, saat ada siswa yang mengalami titik jenuh, guru yang bijak, akan mencari solusi, berusaha untuk dipecahkan. 

Baca Juga  Tujuh Mahasiswa UBP Karawang Lolos Program Student Exchange ke Thailand

“Karena mengajar hubungannya dengan benda hidup. Kalau mereka tidak memiliki rasa suka mengajar terhadap siswa, bagaimana. UKG kami dorong untuk guru memiliki dorongan motivasi untuk dekat dengan siswanya,” harap Tati.

Dijelaskan, masalah yang sering muncul di sekolah yakni di wilayah penjabaran dan pelaksanaan tata tertib. Masih banyak ditemukan pelanggaran semisal tata tertib kerapian rambut, pakaian, dan etika. Bagaimana menurut Tati, guru bisa memberikan solusi. 

Baca Juga  Sudah Dilarang, SMAN 1 Darangdan Purwakarta Pungut Uang Perpisahan Rp750 Ribu

“Dan kami menyambut hasil UKG dengan Bimtek dengan mengundang berbagai sumber. Lebih giat lagi mengajar. Ini menjadi tantangan bagi sekolah karena UKG bukan hasil akhir, harus ditindaklanjuti. Selain Bimtek, sekarang lagi mengadakan kursus  meningkatkan daya kualitas individu masing-masing guru,” pungkas dia.(dzi)