Dedi Mulyadi Tak Setuju Rocky Gerung Dikriminalisasi karena Gagasan Intelektual

Foto : Dedi Mulyadi Tak Setuju Rocky Gerung Dikriminalisasi karena Gagasan Intelektual

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Ma’ruf Amin meminta semua kalangan untuk mengentikan budaya lapor melapor karena perbedaan gagasan pemikiran yang bersifat intelektual atau akademis.

Pendapat itu terkait dengan pelaporan terhadap Rocky Gerung kepada kepolisian atas dugaan penistaan agama.

Dedi menyebutkan bahwa apa yang disampaikan Rocky Gerung itu adalah bersifat pemikiran intelektual dan akademis.

Baca Juga  Setelah Dilantik, Pengurus Golkar Majalengka Harus Cium Anak Yatim

“Bagi saya, saya tidak menyepakati siapa pun, baik dari kubu 01 atau 02 memidanakan gagasan atau pikiran akademis. Beda antara gagasan pemikiran akademis dengan ujaran kebencian,” kata Dedi, saat di temui di Purwakarta, Kamis (31/1/2019).

Dedi yang juga budayawan Jawa Barat itu menilai, kriminalisasi ide atau gagasan hanya akan membangkrutkan khasanah intelektual.

Baca Juga  Bupati Purwakarta: DPRD Jangan Boikot Paripurna PPA 2022

“Oleh karena itu, saya minta hentikan budaya kriminalisasi ide atau gagasan tersebut. Apakah kepada Pak Rocky Gerung atau siapa, tolong hentikan kriminalisasi gagasan atau intelektual. Itu hanya akan membangkrutkan khasanah intelektual,” tandas mantan bupati Purwakarta dua periode ini.

Dedi juga meminta kepada pendukung capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga untuk menghentikan berbagai laporan dengan tuduhan penistaan agama kepada siapapun.

Baca Juga  KPU Tetapkan 45 Anggota DPRD Purwakarta 2019-2024

“Mari hormati kebebasan berpikir. Kalau ada yang tidak sepakat dengan gagasan dan pikiran itu, lawanlah dengan ide dan pikiran itu sendiri. Hentikan kriminalisasi intelektualitas karena akan menjadi masyarakat bodoh,” tandas Dedi.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kekuatan logika dalam menyelesaikan probelm bangsa, buka logika kekuatan.

“Karena logika kekuatan dengan kerumunan itu hanya akan melahirkan kebodohan baru,” pungkasnya. (rls/eka)