Jangan Lewatkan, Wisata Edukasi Pameran Etnik Purwakarta Seminggu Ini

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi mendampingi artis Vega Darwanti saat meninjau stand-stand dalam pembukaan  Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia.(Redaksi)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia bisa menjadi salah satu pilhan utama Anda dan keluarga dalam berwisata edukasi. Selama seminggu ini (20-27 Agustus, red) pameran ini dapat Anda temui di Taman Pasanggrahan Padjajaran atau Alun-Alun Kota Purwakarta.

Pameran ini baru akan berakhir pada  malam puncak Hari Jadi Purwakarta Sabtu (27/8/2016) mendatang, saat Karnaval Etnik Dunia digelar. Sebanyak 25 stand produk etnik tradisional meramaikan pameran ini yang pada saat pembukaannya dihadiri oleh artis Vega Darwanti tersebut.

Foto : Sebanyak 25 stand Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia.(Redaksi)

Baca Juga  Distarkim Purwakarta Rampungkan 24 Program Pamsimas di Tahun 2020

Foto : Aneka produk dan kreatifitas diperlihatkan dalam pameran ini. Pengunjung dapat langsung menyaksikan bagaimana cara membuatnya.(Redaksi)

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi (Dishubparpistel) Purwakarta, Asep Supriatna menuturkan, urgensi pameran tersebut untuk kepentingan promosi produk hasil olahan masyarakat Sunda terutama yang ada di pedesaan. Ia berujar pameran seperti ini masih sangat jarang sehingga perlu digelar secara berkesinambungan agar produk etnik semakin diketahui oleh masyarakat luas.

“Kami gelar pameran ini pertama karena jarang disentuh karena dianggap nilai komersilnya rendah. Tetapi justru karena itu kami memandang pameran ini prospektif. Kedua, karena sudah semakin sedikit orang yang membuat olahan produk etnik, baik berupa makanan maupun kerajinan,” kata Asep, Senin (22/8/2016).

Foto : Stand Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia di Taman Pasanggrahan Padjajaran.(Redaksi)

Baca Juga  Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi : Hari Ini Kesejahteraan Buruh Jauh Lebih Baik, Tapi...

Foto : Stand Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia di Taman Pasanggrahan Padjajaran.(Redaksi)

Pameran etnik ini digelar dalam rangka pembelajaran dan pendidikan untuk para pelajar atau siapapun yang berminat mempelajari makanan dan kerajinan yang berlatar etnik sebab dalam pameran ini bukan saja dihadirkan produk jadi, melainkan tata cara pembuatannya secara tradisional.

“Orang pasti penasaran bagaimana cara pembuatan kain oleh masyarakat baduy misalnya, atau tas khas papua, dan aksesoris masyarakat dayak, makanya kami hadirkan cara pembuatannya di pameran ini. Bukan hanya produknya yang sudah jadi,”  tutur Asep.

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi mendampingi artis Vega Darwanti saat meninjau stand-stand pameran etnik produk kebudayaan Sunda dan daerah-daerah lain.(Redaksi)

Foto : Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi mendampingi artis Vega Darwanti saat meninjau stand-stand pameran etnik produk kebudayaan Sunda dan daerah-daerah lain.(Redaksi)

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dia mengatakan umumnya masyarakat akan menaruh minat pada produk saat produk tersebut tengah ‘booming’. Sementara sesuatu yang bersifat etnik tradisional seringkali terpinggirkan karena tidak memiliki akses yang cukup untuk promosi produk.

Baca Juga  Ki Jaga Raksa Jadi Saksi World Ethnic Festival Acara Penutup Hari Jadi Purwakarta

Foto : Stand Pameran Produk dan Proses Pembuatan Makanan serta Kerajinan Etnik Khas Sunda dan Indonesia di Taman Pasanggrahan Padjajaran.(Redaksi)

Melalui pameran ini, menurut Dedi adalah komitmen daerahnya dalam membangun keberpihakan terhadap produk etnik terutama produk yang dihasilkan oleh para pengusaha kecil menengah maupun mikro.

“Kita ingin produk kebudayaan bangsa kita diketahui orang banyak sehingga bangsa ini akan semakin dihargai. Kalau laku dijual kan bisa membangun ketahanan ekonomi. Jadi bukan sekedar pameran. Tujuannya itu,”  pungkas bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini.(adv)

Editor : Dicky Zulkifly