Aparat RT RW Datangi Kediaman Kades Sukatani

Foto : Mereka datang guna meminta klarifikasi terkait kisruh yang terjadi di Desa Sukatani akhir-akhir ini.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Sejumlah aparat RT dan RW mendatangi kediaman Kepala Desa Sukatani Asep Sumpena, Selasa (21/2/2017). Mereka datang guna meminta klarifikasi terkait kisruh yang terjadi di Desa Sukatani akhir-akhir ini.

Aparat desa ini merasa dibohongi seputar penandatanganan surat pengunduran diri kades, yang muncul atas inisiasi anggota badan musyawarah desa (bamusdes).

Baca Juga  Ketua PKK Jawa Barat Atalia Kamil Sarling Di Purwakarta

“Awalnya, tanda tangan tersebut untuk menolak alokasi dana desa tahun 2017. Yang mana, kabarnya dana desa 2017 bakal dipakai untuk membayar utang di tahun 2016. Tapi setelah sampai ke pemda, malah jadi surat pengunduran diri kades,” kata Ketua RT 021, Dayat. 

Dayat membenarkan jika dirinya turut serta menandatangi surat tersebut. Namun ia membantah jika setuju Kades Asep mundur dari jabatanya. Dorongan bamusdes, adalah penolakan alokasi dana desa 2017.

Baca Juga  Pemkab-PLN Perpanjang Kerjasama PPJ

“Katanya dana desa 2017 akan digunakan untuk membayar utang 2016. Saya sangat tidak setuju, makanya ikut menandatangi surat itu,” jelasnya.

Ketua RW 08 Ujang Samsul mengaku telah ikut menandatangani surat yang diajukan bamusdes. Tetapi dirinya pun tidak mengetahui secara pasti apa tujuan dari bamusdes.

“Setelah mendengar penjelasan dari pak kades, saya merasa dibohongi kalau gituh,” ujarnya.

Ade berharap, jika ada permasalahan baik bamusdes dan kades hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah. Saat ini nama Desa Sukatani sedang menjadi buah bibir masyarakat. “Saya harap segera selesai dan jangan membuat kegaduhan lagi,” harapnya.

Baca Juga  Warga di Depok Protes Pekerjaan PLN Tidak Profesional

Kades Sukatani Asep Sumpena menjelaskan, tidak mungkin ia bersikap seenaknya. Apalagi, hal itu berkenaan dengan uang negara. Semisal isu seputar dana desa Sukatani tahun ini untuk keperluan membayar utang tahun sebelumnya. “Itu sangat tidak mungkin,” kata kades. 

EDITOR : DICKY ZULKIFLY