Ridwan Kamil: Level PPKM Turun, Masyarakat Jangan Euforia

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meresmikan Program Bersama Gerakan Pangan Mandiri via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/8/2021)/Biro Adpim Jabar

KOTA BANDUNG, headlinejabar.com

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan masyarakat tidak euforia atas penurunan menjadi PPKM Level 3 dan tingkat keterisian kamar rumah sakit (BOR).

Diketahui di Jabar sudah tidak ada lagi kab/kota zona merah dan BOR sudah di angka 22 persen jauh di bawah batas aman yang ditentukan WHO di angka 60 persen.

Menurut Gubernur, warga harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintaj daerah.

Baca Juga  234 SC Purwakarta Berbagi Berkah Ramadhan

“BOR Jabar sekarang sudah di titik terendah yaitu 22 persen, kita juga sudah berada di level 3 PPKM, dan paling banyak daerahnya yang sudah masuk ke level 2, “ ujar Ridwan Kami, Kamis (26/8/2021).

Masyarakat memperkuat prokes 5M, ri satu sisi Pemda  Provinsi Jawa Barat bersama pemkab/pemkot terus memperkuat 3T (tes- telusur- tindak lanjut). Ditambah upaya keras mencapai kekebalan komunal dengan vaksinasi yang ditargetkan selesai Desember 2021.

Baca Juga  Diguyur Hujan, Pagar SDN Pondok Cina 3 Depok Nyaris Ambruk

“Selain 3T tadi kami juga terus meningkatkan jumlah vaksinasi. Dengan jumlah vaksin yang masih terbatas, kita sudah mampu melakukan penyuntikan vaksin hingga 200 ribu per hari, dan ini akan kita tingkatkan terus,”kata Ridwan Kamil.

Gubernur memastikan bahwa relaksasi  ekonomi dan aktivitas masyarakat dilakukan bertahap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Yang tadinya hanya 25 persen kita tambah menjadi 50 persen misalnya, tetapi tetap prokes dan masyarakat diminta untuk menggunakan aplikasi peduli lindungi jika mengunjungi tempat perbelanjaan atau pusat keramaian” ucapnya.

Baca Juga  Sambut Pilkades Serentak, Danramil Kalijati Ajak Panitia Untuk Netral di Kecamatan Kalijati, Subang

Terkait dengan pelaksanaan sekolah tatap muka, Gubernur menegaskan hal itu bisa dilaksanakan dengan syarat utama para guru dan siswa sudah divaksin.(rls/dik)