Wanita Karier Dorong Peduli Pencegahan HIV/AIDS

Foto : Esa bersama rekan seperjuangannya terus melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS

SUKABUMI, HeadlineJabar.com
Miris melihat fakta yang terjadi penderita HIV/AIDS tertinggi adalah
kebanyakan dari kelangan perempuan, seorang Wanita Karier dan cantik rupa
yang bekerja pada sebuah perusahaan di kawasaan Sukabumi utara merasa terdorong untuk terlibat langsung dalam pencegahan dan penularan oleh
penyakit berbahaya dan mematikan yang belum ditemukan obatnya hingga
kini.Esa panggilan akrab Syarofah Aini bergabung dengan para pekerja sosial
dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Baca Juga  Indosat Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17 Persen Sepanjang Idul Fitri

“Sangat miris  penderita tertinggi dari kalangan ibu-ibu, makanya saya
sebagai perempuan harus terus berjuang untuk memotivasi pencegahan HIV/AIDS,” kata Esa kepada wartawan, Rabu (2/12/2015).

Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi mencapai sekitar 456 orang. Dalam menunjukkan  rasa tanggung jawabnya, Esa menempatkan diri sebagai motivator bagi para penderita agar mereka tidak patah semangat. Dia sering memberikan motivasi untuk pekerja peduli AIDS di lingkungan perusahaan dalam bentuk presentasi dan video motivasi.

Baca Juga  Kepala Desa Jadi Caleg Diminta Mengundurkan Diri

“Bukan hanya kepada sesama pekerja, saya juga sering memberikan motivasi
kepada ibu-ibu pengajian maupun ibu-ibu rumpi di  lingkungan yang dekat
dengan saya,” ujar Sustainable Development Jr Specialist (SUSDEV) di PT Tirta Investama (Aqua) Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi
tersebut.

Untuk menegaskan kiprahnya, Esa juga bergabung dengan  komunitas 1.000 guru Sukabumi dalam rangka memperjuangkan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Baca Juga  Nama Tol Japek Selatan Tak Relevan

“Penanganan HIV/AIDS bukan hanya tanggung jawab para pekerja sosial dan
relawan. Semua kalangan termasuk pemerintah melalui SKPD terkait harus
memberikan dukungan yang terus-menerus,” ujar dia.

Bersama rekan-rekan seperjuangannya, Esa aktif melakukan sosialisasi
pencegahan HIV/AIDS yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan
terdekat. Para pekerja sosial seperti dirinya juga gencar mensosialisasikan
cara memperlakukan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan komitmen untuk
menjauhkan diri dari seks bebas dan narkoba.(rie)