Deddy-Dedi Janji Bangun Pasar Rakyat Gratis Jika Terpilih di Pilgub Jabar
Foto : Calon Wakil Gubernur Jawa Barat bernomor urut 4 Dedi Mulyadi dalam kunjungan ke Pasar Baru, Kota Bekasi, Jumat (16/3/2018).
BEKASI, headlinejabar.com
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat bernomor urut 4 Dedi Mulyadi berkomitmen melakukan penataan pasar tradisional di seluruh Jawa Barat. Hal ini terungkap dalam kunjungan dirinya ke Pasar Baru, Kota Bekasi, Jumat (16/3/2018).
Pria yang lekat dengan iket Sunda berwarna putih itu menegaskan pemerintah provinsi harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten kota. Sinergitas keduanya dalam rangka mempercepat pembangunan dan penataan pasar tradisional.
“Saya memiliki program pasar rakyat gratis. Teknisnya, pemerintah provinsi membangun kerja sama dengan pemerintah kabupaten kota,” katanya.
Kondisi semerawut dan kotor menjadi pemandangan yang biasa tersaji di pasar tradisional. Menurut Dedi, kondisi tersebut harus segera diakhiri karena melahirkan ketidaknyamanan baik bagi penjual maupun pembeli.
“Pasar tradisional itu identik dengan semerawut dan becek. Ini tidak boleh terlihat lagi di pasar tradisional Jawa Barat. Pedagang dan pembeli harus merasakan kondisi nyaman saat bertransaksi,” ucapnya.
Program yang tercetus dari gagasan Dedi Mulyadi ini tidak terlepas dari keluhan pedagang setempat. Asep (56), pedagang ikan di Pasar Baru mengatakan merasa tidak nyaman saat berdagang.
Bukan saja di bagian dalam pasar, di area luar pun kemacetan lalu lintas tak terelekan karena kendaraan diparkir sembarangan.
“Pak, di sini pengap dan becek. Kenapa bapak gak takut becek-becekan. Di sini kotor Pak, belum di luar selalu macet,” keluh Asep.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut terlihat memborong jengkol di Pasar Baru. Beberapa pengunjung pasar dengan tanpa malu-malu meminta jengkol yang dibeli oleh Dedi Mulyadi.
“Saya mau jengkolnya dong Pak,” kata Tiah (38).
Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi sukses menata Pasar Leuwi Panjang menjadi Pasar Ki Sunda. Seluruh kios di pasar tersebut dibagikan secara gratis untuk para pedagang.
Mereka cukup membayar retribusi harian untuk kebersihan. Para petugas kebersihan selalu bersiap di pasar tersebut untuk membersihkan sampah. Dini hari, sampah-sampah itu diangkut dengan menggunakan truk-truk besar menuju Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.(rls)