Perusahaan di Purwakarta Bakal Daftarkan Warga di BPJS Kesehatan

Foto : Forum Sosialisasi Program CSR bersama BPJS Kesehatan di Bale Nagri Pemkab Purwakarta, Senin (14/5/2018).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Penjabat Bupati Purwakarta M Taufiq Budi Santoso meminta perusahaan yang ada membantu warga Purwakarta untuk didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan melalui program Donasi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Selain mendaftarkan, perusahaan ataupun badan usaha lain, bisa menanggung pembayaran iuran BPJS warga Purwakarta itu, setiap bulannya melalui program CSR yang ada di perusahaan tersebut.

“Jadi prinsipnya adalah gotong royong ya, warga di sekitar perusahaan yang belum tercover di BPJS karena kesulitan ekonomi maka perusahaan melalui CSR nya agar bisa membantu. Karena ini wujud kepedulian kita terhadap mereka (warga) di Purwakarta,” pinta Taufiq di hadapan perwakilan badan usaha di Purwakarta dalam Forum Sosialisasi Program CSR bersama BPJS Kesehatan di Bale Nagri Pemkab Purwakarta, Senin (14/5/2018).

Untuk mensukseskan program Donasi JKN-KIS ini, Taufiq menargetkan pada akhir tahun 2018, perusahaan telah menyerahkan daftar keluarga warga Purwakarta yang didaftarkan dan ditanggung program CSR ke dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.

Baca Juga  Aturan Inspiratif Tata Kelola Pendidikan di Purwakarta

Tentunya menurut Taufiq, dukungan dari instansi terkait seperti dinas ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bisa maksimal dalam mensosialisasikan program ini kepada perusahaan yang ada di Purwakarta.

“Pemda akan melihat kontribusi ini dari perusahaan, sejauhmana kepeduliannya kepada warga terutama yang kesulitan ekonomi dan berada di lingkungan perusahaan. Jadi, akhir tahun targetnya berapa yang bisa dicover ikut BPJS kesehatan oleh perusahaan,” tutup Taufiq.

Di Purwakarta sendiri, perusahaan yang beroperasi aktif tercatat ada sekitar 740 perusahaan. Sementara warga Purwakarta yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS kesehatan tercatat sebanyak 231.906 jiwa dari total penduduk 905.585 jiwa.

Henny Nursanty, Kepala Kantor BPJS Purwakarta menyebut, dari 231.906 jiwa yang belum terdaftar BPJS Kesehatan itu, 132.445 jiwa diantaranya tergolong warga kurang mampu. Untuk itu, sasaran dari program Donasi JKN-KIS di Purwakarta adalah menyasar warga kurang mampu tersebut.

Baca Juga  Menag Lukman Sebut Dedi Konsisten Bangun Toleransi

“Tapi dari jumlah 132.445 jiwa ini sudah terdaftar 63.766 jiwa, itu dari warga kurang mampu sesuai data yang kami dapatkan dari dinas terkait di Purwakarta, termasuk penerima rastra. Tapi kan tadi dari total penduduk Purwakarta masih ada 231.906 jiwa. Ini yang terus kita sasar. Target kita akhir tahun ini minimal 223 ribu jiwa ya yang bisa diselesaikan,” jelas Henny.

Sementara itu, perwakilan perusahaan dari Nippon Paint, Asep mengapresiasi BPJS Kesehatan yang memiliki program Donasi JKN-KIS ini. Pasalnya, manfaat yang dirasakan warga peserta BPJS tentu akan membantu meringankan biaya dan memudahkan mendapatkan fasilitas kesehatan ketika peserta BPJS tersebut mengalami sakit atau kecelakaan.

Namun, Asep meminta BPJS Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan baik pelayanan kepesertaan maupun pelayanan saat peserta BPJS berada di rumahsakit. Menurutnya, tak sedikit kasus yang terjadi peserta BPJS tidak mendapatkan pelayanan yang baik di rumahsakit.

“Tak sedikit karyawan kita yang mengeluh juga pelayanan saat di rumah sakit, ada ruang perawatan penuh, ada yang dirawat tidak sesuai kelas kepesertaan. Ini harus bisa diantisipasi, termasuk BPJS menyiapkan petugasnya baik di rumahsakit maupun saat libur panjang. Ini penting untuk saling melayani, karena kami pun perusahaan telah membayarkan iuran BPJS karyawan,” ungkap Asep.

Baca Juga  Gerakan Beas Perelek di Desa Cilandak Purwakarta Sudah Berjalan Sejak Tahunan

Di Purwakarta terdapat 11 rumahsakit, 3 diantaranya tipe B, yaitu RSUD Bayu Asih, RS Thamrin dan RS Siloam, sisanya tipe C. Seluruh rumah sakit ini telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk melayani peserta BPJS. Namun, nampaknya 11 rumahsakit ini belum bisa melayani maksimal terutama untuk kebutuhan rawat inap dari pasien peserta BPJS Kesehatan purwakarta yang mencapai lebih dari enam ratus ribu jiwa.

“Jadi memang tentu masalah ya, ketersediaan ruang perawatan di rumahsakit. Apalagi, di Siloam itu hampir 30persen pasien dari BPJS nya berasal dari luar purwakarta, ada dari subang dan karawang,” tutup Henny.(rls)