Saat Sosialisasi dengan BKKBN, Putih Sari Yakin Masyarakat Melek Stunting
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Anggota Komisi IX DPR RI drg. H. Putih Sari menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menyosialisasikan program percepatan penurunan stunting kepada masyarakat di Desa Citeko, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Senin (18/9).
Bertempat di Balai Desa Citeko, kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ini diikuti lebih dari 200 peserta yang merupakan warga setempat.
“Kasus stunting secara nasional berada di bawah 20 persen. Namun ada daerah-daerah tertentu, terutama di Indonesia bagian timur, yang angkanya cukup tinggi. Daerah itu menjadi perhatian bersama agar kasus stunting menurun,” kata Putih Sari kepada wartawan.
Meski begitu, sambungnya, kesadaran warga akan stunting hari ini cukup tinggi. Akan tetapi, kata dia, masih harus terus diingatkan di antaranya melalui kegiatan KIE seperti ini.
“Khusus di Purwakarta, data terakhir berada di angka 21 persen dari sebelumnya 20,6 persen. Ada peningkatan, namun hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti COVID-19 misalnya,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Disebutkan Putih Sari, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN mengajak seluruh masyarakat agar semakin melek terhadap potensi stunting. “Sehingga bisa bersama-sama melakukan percepatan penurunan angka stunting,” ucap Putih Sari.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Jawa Barat Syamsul Anwar mengatakan, berdasarkan data 2022, kasus stunting di Provinsi Jawa Barat berada di angka sekitar 20,6 persen.
Angka tersebut, lanjutnya, hari ini berangsur menurun seiring masifnya sosialisasi dan penanganan kasus stunting yang dilakukan.
“Pada 2022 angkanya ada di sekitar 20,6 persen, turun dari yang sebelumnya 24 persen di 2021. Untuk 2023 belum kelihatan, karena survei baru akan dilakukan pada September, Oktober dan November,” kata dia.
Adapun untuk target nasional kasus stunting di angka 14 persen pada 2024, dirinya mengaku optimis bisa terealisasi dengan berbagai upaya, salah satunya melalui sosialisasi kepada masyarakat.
“Kegiatan sosialisasi seperti ini mendapatkan sambutan warga yang sangat antusias. Mudah-mudahan target 14 persen tahun depan bisa tercapai,” ujar Syamsul.
Senada, Kades Citeko Ryan Abdillah menyambut baik sosialisasi pencegahan stunting untuk warganya. “Ini sangat baik, warga semakin memahami pentingnya pencegahan stunting,” ucap Ryan.
Ryan mengungkapkan, pada 2021 lalu di desanya ada dua kasus stunting. Namun, dirinya memastikan sejak kasus tersebut hingga saat ini, Desa Citeko zero stunting.
“Artinya, kesadaran masyarakat kami dalam mencegah stunting semakin tinggi. Terlebih dengan adanya sosialisasi seperti ini,” katanya.