Mengenal Sosok Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga

Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
MESKI bukan pada momen hari Kartini, namun sejatinya Kartini dirayakan dan diilhami tiap waktu. Kartini berhasil merepresentasikan diri sebagai wanita sesungguhnya. Ibu bangsa.
Semangat Kartini rupanya melekat dalam diri seorang politisi wanita asal Purwakarta. Sebut saja politisi, kendati ia memfokuskan diri di dunia sosial politik.
Adalah Rahma Amelia. Perempuan yang lahir di Purwakarta 12 Desember 1974, tengah memfokuskan diri di dunia persaingan pemilihan umum. Ada sisi menarik yang mesti dipelajari dari sosok ibu lima anak ini.
Sebagai eks pekerja hotel berbintang di luar negeri dan dalam negeri, perempuan ini cukup supel saat diajak berbincang. Menurut dia, perempuan memiliki peran penting di dalam sebuah negara.
“Jika ingin menguatkan sebuah negara, kuatkanlah perempuan-perempuannya. Pun sebaliknya, negara akan terpuruk manakala perempuannya tak bermoral. Ini mengapa perempuan, wanita disebut tulang punggung negara,” ucap seorang mantan Guest Relation Officer (GRO) Singapore ini.
Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
Ibu yang sempat bekerja di Project Development Company Doha Qatar ini juga menuturkan, di manapun dan dengan kondisi apapun, perempuan harus bisa mendidik keluarga khususnya anak-anaknya. Karena pembangunan bangsa, di mulai dari rumah, dari keluarga.
“Meski saya lama di luar negeri, saya tetap konsen terhadap nasib pendidikan anak-anak saya. Bagaimana anak-anak saya mendapat asupan keilmuan dan karakter yang baik,” terang dia.
Kelima anaknya kini berhasil menoreh prestasi di dunianya masing-masing. Politisi yang tinggal di Kampung Cihideung RT 03 RW 02 Desa Pasawahan, Purwakarta ini, merinci nasib terkini kelima anak-anaknya.
“Putra sulung saya, dipercaya menjadi ketua karang taruna kecamatan dan mengelola badan usaha milik desa di sini. Namanya, Fiki Firmansyah,” kata dia.
Kemudian putra kedua, Guntur Ilham merupakan seorang Duta Pariwisata Purwakarta di tahun 2016 dan berhasil menyabet gelar Jajaka Kamemeut. Guntur cerita Rahma, memiliki kemampuan bela diri silat di bawah asuhan Keluarga Silat Perisai Diri Sindangkasih.
Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
“Putri saya yang ketiga, Nabila Aulia saat ini tengah mengenyam pendidikan di Universitas Bungkarno ngambil Sosial Politik. Nabila lebih mirip ibunya,” kata dia.
Buah hati keempat dan kelima M Anahl dan Rezki masih duduk di bangku SMP dan SD. Rahma berharap kedua anaknya ini bisa mencontoh ketiga kakaknya.
“Saya cinta dan sayang anak-anak saya. Mereka adalah masa depan saya,” tutur perempuan yang mengaku (maaf, red) seorang single parent sejak tujuh tahun ini.
Selain fokus mengurus anak, Rahma juga membantu kebutuhan hidup sehari-hari kedua orang tuanya. Catatan bagi dia, orang tua merupakan kunci kesuksesan semua orang. Jangan pernah sia-siakan orang tua.
“Orang tua saya dulunya seorang Manager Executive Housekeeper di sebuah hotel bintang 5 di Jakarta dan sekarang sudah pensiun menikmati masa tua,” tutur dia.
Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
Meski status dalam kehidupan pribadinya kurang beruntung, bukan berarti mesti patah arang. Ketua Perempuan Kartini Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Purwakarta ini, kini mantap maju sebagai calon anggota legislatif (caleg).
“Ya mudah-mudahan niatan baik memiliki dampak yang baik. Saya maju sebagai caleg DPRD Purwakarta dari Dapil 3 (Pasawahan, Pondoksalam Kiarapedes, dan Wanayasa) nomor urut 3,” ucap dia.
Headlinejabar.com mencoba bertanya, alasan dan motivasi mantan seorang pegawai Hospitality Industry Qatar ini, memilih politik sebagai pilihan bukan dunia yang lain.
“Awal mula mungkin karena rasa greget saya dengan politik. Sedikit banyak kan tahu tentang politik karena pergaulan dengan politisi-politisi di daerah dan ibu kota. Mungkin ini alasannya. Karena lingkungan politik,” papar dia.
Selain itu, ia tak menampik soal peran serta dan fungsi perempuan di dunia politik saat ini. Selain sering dipandang sebelah mata, perempuan hanya sebagai pemenuh kuota 30 persen caleg dalam daftar calon di KPU.
Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
“Lebih ke arah ingin berbakti kepada bangsa dan negara. Salah satu alrernatifnya lewat politik. Ada juga soal problematika hidup yang memunculkan sebuah motivasi untuk move on dan penguatan jati diri,” kata perempuan yang rupanya akrab dengan sapaan Neneng ini.
Neneng mengingatkan kaum perempuan dan ibu yang bernasib sama dengan dirinya di luaran sana. Membina rumah tangga sendirian tanpa bantuan dan suport dari seorang suami memang berat. Tetap, status single parent tak mencabut hak seorang warga negara untuk bangkit, memilih dan dipilih.
“Saya aja bisa. Ibu-ibu harus kuat. Ibu-ibu bisa. Jangan dipandang sebelah mata. Karena kita punya hak yang sama. Kepala daerah kita di Purwakarta juga seorang perempuan. Waktunya kita bangkit,” ucapnya.
Foto : Rahma Amelia, Politisi Wanita yang Tak Lupa Keluarga
Secara khusus Rahma mengajak kaum ibu memilih dirinya pada pemilihan legislatif tahun depan. Ia berjanji akan memperjuangkan hak-hak perempuan yang selama ini belum ditunaikan pemerintah.
“Mari kita berjuang bersama. Jadilah wanita yang cerdas, kuat dan tangguh,” tutup dia menutup wawancara di kediamannya, Selasa (9/10/2018) siang.(dik)